Mojokerto, Bhirawa
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mewanti- wanti kepada masyarakat, dua anak saja cukup, mengingat hingga saat ini permasalahan bayi stunting masih belum terselesaikan dengan tuntas.
Sedangkan lahirnya bayi cacat dan stunting salah satu penyebabnya adalah pernikahan dini yang secara fisik maupun mental belum siap punya anak, juga ibu yang sudah berusia 35 tahun masih hamil, yang tidak didukung kesehatan badan dan asupan gizi cukup baik sang ibu maupun bayi yang dikandung.
“Untuk itu jangan nikahkan anak yang masih belum cukup umur dan jangan hamil lagi setelah usia sudah 35 tahun,” disampaikan Bupati Ikfina saat menggelar program Gema Sahaja ( Gerakan Masyarakat Mewujudkan Keluarga Sehat, Bahagia , Sejahtera. Bersama ratusan Ibu- Ibu dari 3 Kecamatan utara sungai Brantas yakni Kecamatan Gedeg,Kemlagi dan Dawarblandong, di Balai Desa Mojorejo Kemlagi, Rabu (24/7)lalu.
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) ini tidak lain untuk Mewujudkan Keluarga Sehat, Bahagia, Sejahtera). Program tersebut digalakkan Pemkab Mojokerto demi mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Keluarga Berencana (KB).
Lebih lanjut ditambahkan Ikfina bahwa usia kehamilan diatas 35 tahun bisa berdampak buruk pada janin yang dikandung. Hal ini disebabkan karena sel telur memiliki usia yang sama dengan manusianya dan semakin bertambahnya umur, kualitas sel telur tidak semakin baik.
“Kalau usia ibu 35, maka sel telurnya juga sudah 35 tahun. Karena sebelum lahir, sel telur sudah terbentuk. Itulah kenapa risiko kecacatan bayi dengan ibu usia lebih dari 35 tahun cukup tinggi. Hamil di usia lebih dari 35 tahun pastinya beda dengan sebelum itu,” Ujarnya
Oleh karena itu, Bupati yang berlatar belakang seorang dokter itu menganjurkan agar para ibu pada usia diatas 35 tahun dianjurkan untuk menggunakan Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
MKJP sendiri merupakan metode kontrasepsi yang dinilai paling efektif untuk mengendalikan kehamilan dan kelahiran. Berdasarkan studi terdahulu, MKJP dapat membantu mencegah kehamilan yang tidak diinginkan secara lebih baik, dibandingkan dengan metode kontrasepsi yang lain.
“Kalau sudah 35 tahun tapi belum menopause (masih menstruasi), pakai MKJP yakni metode operasi wanita (MOW/tubektomi), itu pilihan pertama, Selanjutnya ada opsi IUD dan implan,” jelas Ikfina
Dia akhir sosialisasi tersebut, Bupati Ilfina juga menghimbau kepada para ibu yang berusia diatas 35 tahun untuk menggunakan alat KB dengan jenis IUD (ayudi), karena selain efek sampingnya yang terbilang rendah, keefektifan alat KB jenis ini juga diklaim memiliki tingkat pencegahan yang tinggi dan bersifat fleksibel.
“Saya anjurkan untuk ibu-ibu yang hadir agar KB IUD, jangan takut untuk menggunakan IUD karena pemasangannya tidak sakit, saya rekomendasikan pakai IUD,” tandasnya. [min.gat]