Kota Madiun, Bhirawa.
Masyarakat yang biasa mengakses jembatan Patihan tampaknya tak perlu memutar jauh lagi. Pasalnya, jembatan yang putus pada 2021 silam itu, bakal dibangun tahun ini.
Pembangunan jembatan baru di lokasi tersebut sudah selesai tahap lelang. Bahkan mobilisasi alat berat ditargetkan mulai minggu ini.
”Untuk jembatan Patihan sudah tanda tangan kontrak. Minggu ini sudah mulai mobilisasi alat berat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Madiun, Thoriq Megah, Rabu (24/7/2024).
Thoriq menjelaskan jembatan tersebut tidak dibangun ulang. Namun, pihaknya membangunan jembatan baru tepat di sebelah Selatan lokasi jembatan lama.
Konsepnya, jembatan gantung. Hal itu dilakukan karena tidak menutup kemungkinan jembatan bakal dibangun ulang dengan yang lebih besar.
”Kita bangun jembatan gantung di sisi selatan lokasi jembatan lama. Ini sebagai jaga-jaga kalau ke depan dilakukan pembangunan jembatan yang lebih besar dan anggarannya ada, akan dibuat lagi di tempat yang sama,” ujarnya.
Jembatan gantung ini rencananya memiliki lebar 1,8 meter dengan panjang 80 meter. Lantai jembatan akan menggunakan material besi. Pihaknya juga membangun beton pendekat pilon masing-masing 15 meter di ujung kanan dan kiri jembatan.
Beban maksimal jembatan gantung ini lima ton. Karenanya, jembatan hanya diperbolehkan untuk akses kendaraan roda dua. Namun, bisa dilewati ambulance untuk kondisi kedaruratan.
”Lama pengerjaannya lima sampai enam bulan dengan anggaran sekitar Rp13 miliar,” jelasnya.
Diberitakan Harian Bhirawa edisi (5/4/2021) disebutkan, jembatan Patihan merupakan jalur rel lori pengangkut tebu ke PG Rejo Agung di Kota Madiun itu, mulai bergeser kontruksi pondasinya sejak November 2017 lalu.
Kala itu jembatan sempat ditutup tapi dibuka kembali. Pada Maret 2019 kontruski bentangan jembatan makin bergeser ke utara. Lantai jembatan bergetar jika debit air sungai meningkat.
Jembatan kembali ditutup. Lagi-lagi dibuka kembali. Kendaraan roda empat dilarang melintasi jembatan. Tahun 2020 dia pilar jembatan dua dari lima pilar penyangganya ambles.
Bentangan jembatan turut ambles 20 sentimeter. Jembatan tetap status waspada dan hanya kendaraan roda dua yang boleh melintas. Pada 5 Februari 2021 jembatan Patihan kembali ditutup.
DPUTR Kota Madiun ukur kerusakan kontruksi dan kekuatan jembatan. Jika jembatan mengkawatirkan, direkomendasikan ditutup permanen.
Pada 1 April 2021 malam, jembatan Patihan putus. Tiang penyangga ketika dari timur roboh, bentangan jembatan turut roboh. Jembatan berstatus darurat. Jembatan ditutup total.
Untuk diketahui bersama, jembatan itu merupakan jalur perekonomian membentang di tengah kali/bengawan Madiun itu, dari arah timur Kelurahan Patihan ke barat menghubungkan jalan ke Kelurahan Sogaten, Winongo Kecamatan Manguharjo juga menghubungan jalan ring road barat (RRB) Kota Madiun.
Sedang ke arah timur menghubungkan jalan Yos Sudarso Kota Madiun juga jalan ke Surabaya (ke arah utara) dan ke arah selatan, jalan ke Kota Madiun dan ke Ponorogo. [dar.dre]