Situbondo, Bhirawa
Untuk memeriahkan Hari Anak Nasional atau HAN tahun 2024, anggota Komisi E DPRD Jatim Hj Zeiniye SAg bersama LBHNU Situbondo mengadakan kegiatan sarasehan, Selasa (23/7/2024).
Kegiatan tersebut di adakan di kompleks SDIT Nurul Anshar, Panji, Kabupaten Situbondo. Ikut hadir diantaranya Ketua PCNU KH Muhyiddin Khatib, Kepala DP3APPKB Kabupaten Situbondo Moh Imam Darmaji, Ketua LBHNU, Badrus Esha, Kanit PPA Polres dan Kepala SDIT Nurul Anshar Sutibyo MPd.
Menurut Hj Zeiniye SAg, disetiap daerah saat ini angka kuantitas kekerasan mengalami penurunan dan sebaliknya angka kualitas kekerasan mengalami peningkatan.
Untuk itu, aku Zeiniye, ia mencontohkan kasus kekerasan sebelumnya hanya berupa bullying, namun kini kasus kekerasan sudah menyentuh berupa pembunuhan.
“Ya memang secara kuantitas kasus kekerasan menurun, namun secara kualitas sudah booming. Oleh karena itu menurut kami diperlukan promotif preventif,” terang politisi perempuan asli Jangkar Situbondo itu.
Masih kata Zeiniye, keberadaan aparat penegak hukum serta pendampingan dari LBHNU juga sangat diperlukan dalam penanganan kasus kekerasan kepada anak. Termasuk keberadaan lembaga pendidikan seperti SDIT Nurul Anshar Panji ini juga sangat strategis dalam penekanan kasus kekerasan kepada anak.
“Langkah yang tepat harus dilakukan upaya kolaboratif. Sebab waktu anak itu banyak ada dirumah daripada ada di sekolah. Karena orang tua itu rule model bagi pendidikan anak, maka keberadaan komite sekolah sangat penting perannya di tiap sekolah,” tambah Ketua DPC PPP Situbondo itu.
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Situbondo itu melanjutkan, pentingnya orang tua sebagai komite sekolah bukan hanya diperlukan saat ada kegiatan insidental namun juga diperlukan sebagai parenting school. Itu karena, lanjut Zeiniye, orang tua yang berpendidikan tidak menjamin menjadi tauladan bagi anak.
“Apalagi saat ini diera gadget membuat orang tua lebih banyak sibuk membranding dirinya daripada memperhatikan anak anaknya. Saya tegaskan parenting school sangat strategis dan SDIT Nurul Anshar bisa dijadikan pilot projek dalam program ini,” terang Zeiniye.
Sementara itu Ketua LBHNU Situbondo Badrus Esha menimpali, di momen Hari Anak Nasional tahun ini pihaknya akan membuat suasana nyaman bagi anak anak dengan melakukan penyuluhan hukum dan pendampingan hukum di lingkungan pendidikan, jika ada anak bermasalah dengan masalah hukum.
“Kami kapan pun siap melakukan penyuluhan hukum. Dan juga siap memberikan pendampingan kepada anak sebagai korban kekerasan maupun sebagai pelaku kekerasan,” ujar mantan anggota KPUD Kabupaten Situbondo itu.
Badrus juga menyinggung hak kemanusiaan pada masing masing anak sejak usia dini. Bahkan, ulas dia, setiap anak juga punya hak hidup yang nyaman untuk mengatur dirinya sendiri. Untuk itu, sambung Badrus, lembaganya meminta kepada setiap anak agar tidak melakukan kekerasan kepada anak yang lain.
“Contohnya anak dilarang melakukan bullying dan melakukan kekerasan fisik psikologis kepada anak yang lain. Kami rutin mengadakan penyuluhan di beberapa sekolah sejak tahun 2023 silam,” pungkas Badrus. [awi.dre]