24 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Gedung SDN 2 Karangpatihan Rusak, Dinas Pendidikan Ponorogo Siapkan Solusi

Ponorogo, Bhirawa.
Bangunan SDN 2 Karangpatihan yang rusak ternyata sudah menjadi atensi Dinas Pendidikan Ponorogo. Dindik sudah memikirkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Ini dijelaskan oleh Kadindik Ponorogo, Nurhadi Hanuri ketika ditemui usai membuka kegiatan Workshop Pembuatan Modul Bahan Ajar Pembelajaran Yang Berdiferensiasi Berbasis TIK di SMPN 2 Ponorogo, Selasa (23/7).

Pada tahun 2023 sebenarnya sudah dialokasikan anggaran rehabilitasi semua gedung yang rusak tetapi karena ada refocusing anggaran menyebabkan baru ruang guru dan satu ruang kelas yang diperbaiki.

“Kami minta maaf dengan adanya kondisi tersebut dan akan menjadikan prioritas utama untuk perbaikan gedung dengan mengajak ahli konstruksi bangunan mendesain konstruksi bangunan menyesuaikan dengan kondisi tanah yang ada, yaitu tanah gerak,” kata Kadindik.

Solusi jangka pendek maupun jangka panjang masalah tersebut telah digodok Dindik Ponorogo. Untuk solusi jangka pendek, kegiatan belajar mengajar siswa SDN 2 Karangpatihan harus dilakukan di tempat yang aman.

“Untuk jangka pendek, kita fokus agar kegiatan belajar mengajar anak – anak tetap bisa dilakukan secara aman. Sementara, mereka akan belajar di masjid. Sekaligus untuk penguatan pendidikan karakter religi kepada peserta didik untuk sholat dan hafalan Al Qur’an,” ungkapnya.

Untuk solusi jangka panjangnya, Dindik telah berkoordinasi dengan Pemkab dan mengajukan PAK untuk pembangunan gedung baru. Kadindik juga akan berkoordinasi dengan DPRD Ponorogo. “Kita usulkan di PAK, nominalnya 600 juta rupiah. Nanti kita kolaborasi dengan anggota dewan yang dapilnya di sana. Dan beliau setuju demi kepentingan layanan pendidikan buat siswa,” ungkap Nurhadi Hanuri.

Berita Terkait :  Puskesmas Kauman Rutin Periksa Hemoglobin Siswi SD Cegah Anemia

Rusaknya gedung SDN 2 Karangpatihan, Pulung, Ponorogo mendapat perhatian serius dari masyarakat. Gedung utamanya rusak, hanya menyisakan ruang guru dan ruang kelas VI. Salah satu atap plafon ruang kelas diberikan penyangga karena telah rapuh. Satunya lagi dilepas karena sudah keropos. Untuk kegiatan belajar mengajar terpaksa harus dilakukan di ruang – ruang darurat.

“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian dari komite sekolah dan masyarakat sehingga pembelajaran tetap berjalan,” pungkas Kadindik Ponorogo. [yan.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img