33 C
Sidoarjo
Monday, November 25, 2024
spot_img

IDI Ingatkan Bahaya Fenomena Mediding Didaratan Tinggi Pasuruan Berpotensi Hipotermia

Kab Pasuruan, Bhirawa.
Fenomena udara dingin (bediding) tak hanya dirasakan di seluruh pulau jawa, namun hal itu juga dirasakan di Kabupaten Pasuruan.

Khususnya di daratan tinggi di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Di pegunungan Tengger dengan ketinggian 1.700 mdpl dengan suhu udara rata-rata 5 – 10 derajat celcius tersebut bisa menyebabkan hipotermia.

Karena itu, masyarakat di kawasan Tosari diminta untuk menjaga kesehatan tubuh. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pasuruan, Arif Junaedi menyampaikan cuaca dingin dapat menyebabkan hipotermia.

Yaitu, suhu tubuh turun secara derastis dibawah normal. Sehingga dapat menyebabkan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.

“Melihat situasi cuaca dingin saat ini, bisa menyebabkan hipotermia. Seperti kondisi suhu tubuh turun secara derastis. Gejalanya adalah menggigil, kebingungan, kelelahan. Dalam kasus yang parah bisa kehilangan kesadaran,” ujar Arif Junaedi, Rabu (17/7/2024).

Efek dari fenomena mediding, kata Arif, bila mengenai orang yang menyidap penyakit jantung atau pernapasan kronis, tentu bisa akan mengalami gejala yang buruk.

“Cuaca dingin saat ini, akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan jantung harus selalu bekerja lebih keras untuk memompa darah,” jelas Arif Junaedi.

Parahnya lagi adalah cuaca dingin juga bisa memicu masalah pernapasan. Terutama bagi penderita asma dan bronkitis. Tubuh nantinya menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Misalnya terkena flu dan pilek, selama fenomena bediding berlangsung.

Berita Terkait :  Pj Wali Kota Malang Pastikan Daya Beli Masyarakat dan Pilkada Aman

“Virus influenza dapat menyebar dan bertahan hidup dengan baik pada suhu yang dingin dan kering. Suhu yang ideal bagi virus influenza adalah 5 celcius. Ini akan memicu masalah pernapasan atau terutama bagi penderita asma dan bronkitis,” papar Arif Junaedi.

Pihaknya juga memberikan saran khusus untuk warga di pegunungan Tengger di Kecamatan Tosari, Tutur dan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Sarannya adalah memakai pakaian hangat dan berlapis untuk melindungi tubuh dari suhu dingin, minum cukup air supaya tidak dehidrasi, mengkonsumsi makanan bergizi agar menjaga sistem kekebalan tubuh supaya tetap kuat.

Lalu, tetap berolaraga serta memeriksakan tekanan darah terutama bagi penderita hipertensi dan jantung hingga melindungi bagian tubuh yang rentan yang artinya memastikan telinga, hidung, tangan serta kaki tetap terlindungi.

“Himbauan itu diberikan untuk kesehatan tubuh saat fenomena bediding. Karena di fenomena ini harus banyak perhatian dan persiapan khsusus bagi masyarakat yang rentan,” kata Arif Junaedi. [hil.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img