28 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

PM UPT PPSAA Trenggalek Dinsos Jatim Lolos PTN


Kerinduan Bertemu Ayah, Pemacu Belajar Martha Tembus Kampus Impian
Trenggalek, Bhirawa
Raut rindu yang tak terbendung itu tergambar dengan jelas di mata Martha. Gadis berumur 18 tahun ini sudah sangat lama tidak bertemu dengan sang ayah. Ia berharap dengan berkuliah di Kota Pahlawan Surabaya akan mengantarkannya untuk bersua dengan ayah tercinta.

Martha Dwi Musriyanti adalah satu dari dua penerima manfaat (PM) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak (UPT PPSAA) Trenggalek Dinas Sosial (Dinsos) Jatim yang dinyatakan lolos perguruan tinggi negeri (PTN) lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2024.

Martha berhasil masuk Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Politik, UPN Veteran Jatim. Ia juga mendapatkan bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup selama berkuliah nanti melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Salah satu PTN terbaik di Kota Surabaya ini memang menjadi kampus yang diinginkan Martha sejak lama.

“UPN Veteran Jatim adalah salah satu PTN yang saya idam-idamkan dari awal kelas 10,” katanya.

PM UPT PPSAA Trenggalek Asrama Kediri itu mempersiapkan dengan matang untuk mendapatkan kesempatan berkuliah di UPN Veteran Jatim. Mulai dari memperhatikan dengan baik setiap pembelajaran di sekolah hingga berlatih sendiri dengan soal-soal yang ia dapatkan dari internet.

“Saya juga mengikuti bimbel di Asrama Kediri. Bimbel di sini mendatangkan guru dari luar, jadi seperti les privat,” jelas Martha.

Berita Terkait :  Tertinggi di Pulau Jawa, Pj. Gubernur Adhy Optimis Jatim Terus Maju, Hebat, dan Kuat

“Dan yang tidak kalah penting, senantiasa berdoa kepada Yang Maha Kuasa, meminta pertolongan dan restu dari orang tua,” lanjutnya.

Tak hanya bercerita tentang salah satu momen terindah dalam hidup, Martha juga membagikan kisah perjuangannya. Gadis ini mengisahkan bagaimana ia bisa menjadi PM di UPT PPSAA Trenggalek Asrama Kediri.

Martha mulai masuk di UPT PPSAA Trenggalek Asrama Kediri saat duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar. Sebelum itu, ibu Martha yang menjadi tulang punggung keluarga diketahui mengalami kondisi perekonomian yang serba kekurangan, apalagi untuk membayar pendidikan lanjutan bagi Martha.

Selain itu, ibunya juga mengalami permasalahan kesehatan yang mengharuskannya rutin berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri. “Ibu saya seperti pasien seumur hidup di situ, karena butuh terapi untuk syarafnya,” ujar Martha.

Hingga ibu Martha bertemu dengan salah seorang pegawai UPT PPSAA Trenggalek Asrama Kediri yang menawarkan perlindungan dan pelayanan sosial bagi anaknya. Setelah melewati proses asesmen, Martha pun dinyatakan sesuai dengan kategori dan menjadi PM di UPT PPSAA di lingkungan Dinsos Jatim ini pada tahun 2015.

Kehidupan yang penuh perjuangan harus Martha jalani sendiri bersama ibunya tanpa kehadiran sang ayah. Figur yang seharusnya menjadi pemimpin keluarganya itu sudah tak pernah dijumpai sejak ia berumur dua tahun. Martha juga mengaku tak ingat dengan wajah ayahnya.

Berita Terkait :  Bawaslu Kota Surabaya Petakan 12 Kerawanan dalam Pemilu 2024

“Dulu sewaktu kelas 4, sebenarnya ayah sempat ke UPT, hanya saja saya tidak mengenali. Saya baru sadar kalau itu ayah sewaktu kelas 6. Sampai sekarang, ayah tidak pernah menjenguk saya ke sini,” ungkapnya.

Salah satu alasan mengapa ia sangat ingin berkuliah di Surabaya adalah karena rasa rindu pada ayahnya yang sudah tidak terbendung. “Semoga ayah sehat selalu dan semoga kita bisa bertemu, karena kabarnya ayah tinggal di Surabaya. Semoga nanti sewaktu saya kuliah….” ujar Martha yang tak tuntas karena air matanya mulai berlinang.

Dengan suara yang masih bergetar, Martha mengatakan, tak banyak hal yang ia harapkan dari ayahnya, hanya sedikit waktu untuk bertemu, bercengkrama, dan bercerita.

Di akhir, Martha berpesan bagi anak-anak yang bernasib sama dengannya untuk selalu percaya diri. “Kita harus tetap semangat menjalani hidup kita dan terus semangat mengejar cita-cita. Tidak usah merendah karena latar belakang keluarga kita,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, Kepala UPT PPSAA Trenggalek Cholik Hidayat SH MPSDM menjelaskan, di tahun ini, pihaknya telah meluluskan 16 dari 120 PM yang ada di Asrama Trenggalek maupun Kediri. Enam anak di antaranya berhasil melanjutkan jenjang pendidikan ke bangku perkuliahan.

“Ada tiga anak yang masuk PTN, satu lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) diterima di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dan dua lainnya melalui SNBT diterima di Universitas Brawijaya dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim,” pungkas Cholik. [rac,wek.why]

Berita Terkait :  Pemkab Tulungagung Proses Cetak Sawah Baru Seluas 19 Hektar

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img