26 C
Sidoarjo
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Indahnya Padang Savana Taman Nasional Baluran Saat di Musim Panas


Rutin Dikunjungi Fotografer Mancanegara, Jadi Momen Kawin Merak Hijau dan Kijang

Oleh:
Sawawi, Kabupaten Situbondo

Keindahan Padang Savana yang terletak di kawasan Taman Nasional Baluran (TNB) Situbondo tidak diragukan lagi. Para pengunjung dan wisatawan lokal maupun mancanegara sudah hafal betul dengan keindahan wisata kebanggaan masyarakat Kota Santri Pancasila Situbondo tersebut.

Siang itu, pintu masuk Taman Nasional Baluran Situbondo tampak normal seperti biasanya. Pengunjung lokal, regional, nasional dan mancanegara harus antri di pintu masuk untuk membayar karcis.

Ada papan nama dan tarif masuk yang dipajang di pintu masuk. Sehingga semua pengunjung tampak tertib untuk bisa masuk ke kawasan wisata sepanjang 12 km dari jalan raya tersebut.

Baru beberapa kilo meter masuk, para wisatawan langsung bisa melihat sejumlah rusa yang berada di bawah pohon Taman Nasional Baluran Situbondo.

Biasanya Taman Nasional Baluran di Kabupaten Situbondo akan ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat musim kemarau tiba. Para pengunjung akan disuguhi pemandangan eksotik luasnya padang savana yang terkenal dengan julukan Padang Savana Africa Van Java.

“Ya julukan ini sudah melegenda sejak lama,” aku Zaini salah satu pengunjung Rabu (10/7).

Kata Zaini, kalangan fotografer disaat musim kemarau di Taman Nasional Baluran juga menjadi momen yang selalu dinanti-nantikan untuk memotret objek di Taman Nasional Baluran Situbondo .

Berita Terkait :  Pj Gubernur Dorong UPT PSMB-LT Disperindag Jatim Perluas Layanan Berskala Nasional

Pasalnya, imbuh Zaini, pada saat musim kemarau seperti sekarang ini sudah memasuki musim kawin merak hijau dan kijang. “Hamparan pemandangannya juga langka dan itu akan sangat mudah dijumpai di sekitar padang savana bekol Taman Nasional Baluran,” imbuh Zaini, yang juga berprofesi sebagai fotografer itu.

Kolega Zaini, bernama Rendra Kurnia juga memiliki pemandangan dan penilaian yang sama tentang eksotisme pemandangan di Padang Savana Taman Nasional Baluran Situbondo.

“Biasanya mulai bulan Juli dan Agustus ini akan banyak fotografer berburu musim kawin merak hijau dan kijang di sini (Taman Nasional Baluran Situbondo),” sahut wildlife photography asal Banyuwangi, Rendra Kurnia.

Menurut Rendra, pada musim kemarau juga banyak fotografer satwa liar dari Surabaya, Jakarta hingga mancanegara yang berminat datang ke Taman Nasional Baluran. Saat musim kemarau ini juga, para fotografer akan sangat mudah memotret satwa liar seperti aneka ragam burung, karena daun-daun sudah mulai mengering.

“Selain itu, para fotografer juga bisa berburu momen langka musim kawin merak hijau dan kijang. Biasanya, sesama merak hijau jantan akan bertarung. Begitu juga dengan kijang jantan. Bahkan, kijang jantan akan melumuri tubuhnya dengan lumpur dan melilitkan dedaunan di tanduknya,” bebernya

Momen seperti itu, lanjut Rendra, karena sekali terjadi dan bisa dijumpai dengan mudah di sekitar kawasan padang savana Taman Nasional Baluran.

Berita Terkait :  Rapat Paripurna DPR RI Setujui Penambahan Komisi

Rendra mengaku sudah sering mengantarkan fotografer asing datang ke Taman Nasional Baluran. “Mereka juga meminta didampingi untuk memotret musim kawin merak hijau dan kijang. Untuk tahun ini sudah ada beberapa fotografer menghubungi dan memintanya untuk mendampingi. Bahkan ada fotografer yang saya dampingi ke Taman Nasional Baluran tahun lalu berasal dari beberapa negara seperti Australia, India, dan Kanada,” urai Rendra

Di sisi lain, Kepala Taman Nasional Baluran Situbondo, Johan Setiawan, menegaskan saat ini ada peningkatan jumlah pengunjung di musim kemarau, karena banyak wisatawan ingin menikmati keindahan alam padang savana di Taman Nasional Baluran Situbondo. Apalagi, lanjut Johan, saat ini masih berada dalam masa liburan sekolah.

“Kalau ingin menikmati padang savana yang terkenal dengan sebutan Africa Van Java, iya sekarang ini waktunya yang pas,” aku Johan.

Johan juga meminta para wisatawan untuk selalu mematuhi aturan berkunjung yang ditetapkan pihak Taman Nasional Baluran. Itu mengingat akan banyak satwa liar melintas di jalan maupun berkeliaran di sekitar padang savana. Wisatawan juga diminta tidak menggelar makanan di sekitar padang savana karena akan diserbu kawanan monyet liar.

Tak cukup itu, Johan juga meminta wisatawan tidak naik di atas atap kendaraan utamanya dari jalan pintu masuk Batangan (jalan raya) menuju Padang Savana Africa Van Java. Itu karena, tutur Johan, jalannya sempit dan banyak ular ada di ranting pohon.

Berita Terkait :  THD Kota Madiun Raih Predikat RBRA Kategori Paripurna, Dapat Nilai 567 Tanpa Perbaikan

“Kami membuat aturan yang membatasi karena untuk melindungi satwa dan juga pengunjung. Mohon semua aturan itu untuk dipatuhi para pengunjung yang akan memasuki Taman Nasional Baluran Situbondo,” pungkas Johan. [*]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img