28 C
Sidoarjo
Sunday, October 6, 2024
spot_img

Dana Silpa Kabupaten Sampang Rp20 Miliar Tak Sesuai Target

Sampang, Bhirawa
Stabilitas keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, pada tahun 2024 masih mengkhawatirkan. Salah satu sumber anggaran untuk program kegiatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024 yang diproyeksikan berasal dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) 2023 di RSUD Muhammad Zyn Sampang sebesar Rp20 miliar ternyata tidak sesuai target.

Wakil Ketua I DPRD Sampang, Amin Arif Tirtana, menjelaskan bahwa penggunaan anggaran dari Silpa 2023 yang direncanakan sebagai sumber untuk beberapa kegiatan tahun berikutnya hanya terealisasi sebesar Rp7,6 miliar dari target Rp20 miliar. Hal ini terungkap setelah pembahasan pertanggungjawaban APBD 2023 di tingkat Badan Anggaran (Banggar).

“Padahal sebelumnya sudah ada komitmen bersama dengan TAPD Sampang. Sesuai dengan laporan TAPD yang disampaikan oleh Banggar pada pembahasan APBD TA 2024, ternyata tidak terealisasi. Ini berpotensi mengganggu pelaksanaan APBD 2024,” jelasnya, Kamis (27/6).

Amin Arif Tirtana menambahkan bahwa pihak RSUD Muhammad Zyn kemudian diundang untuk membangun kembali komitmen tersebut. Terdapat dua opsi: pertama, pihak RSUD menjanjikan penggunaan Silpa APBD 2024 untuk APBD 2025.

Kedua, melakukan perombakan pada P-APBD 2024 untuk mencukupi belanja kegiatan tahun 2024, salah satunya dengan melihat penggunaan anggaran gaji yang memiliki cadangan 2,5 persen dari total gaji, yang akan dihitung ulang untuk menutupi kekurangan.

Berdasarkan laporan di Banggar, ketidakcapaian target tersebut diakibatkan oleh rencana pengembangan rumah sakit melalui KPBU senilai Rp3,6 miliar serta pembelian Alat Kesehatan (Alkes) senilai Rp11 miliar dan pemeliharaan Alkes senilai Rp3 miliar.

Berita Terkait :  KPU Kota Probolinggo Imbau Jangan Golput di Hari Terakhir Kirab Maskot Pilkada 2024

Dengan kondisi tersebut, Amin Arif Tirtana menyatakan bahwa laporan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) ke Banggar masih mencukupi, meskipun akan ada penundaan penggunaan dalam APBD 2024 perubahan.

“Pihak RSUD menyampaikan bahwa penggunaan Silpa dari RSUD sangat mendesak untuk pembiayaan operasional dan pembelian Alkes Rp11 miliar. Dengan alat tersebut diharapkan pendapatan rumah sakit akan meningkat. Semoga perombakan ini tidak mengganggu kegiatan yang sangat dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto, menanggapi hal ini dengan santai, menilai bahwa belanja Alkes adalah bentuk investasi yang nantinya akan kembali pada pelayanan. “Investasi alat ini nantinya akan meningkatkan pelayanan dan mengembalikan biaya yang dikeluarkan. Pak Sekda juga memahaminya. Investasi ke alat memang menguras di awal, tetapi nantinya akan balik lagi,” ujarnya. [lis.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img