Jombang, Bhirawa
Warga Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang antusias mengikuti Kirab Titik Nol Soekarno yang dimulai dari rumah kelahiran Bung Karno di Gang Buntu Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang dan berakhir di Kantor Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Minggu (23/06).
Kirab ini menyusuri tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan jejak Bung Karno sewaktu tinggal di Ploso Jombang. Dimulai dari rumah kelahiran Bung Karno di Gang Buntu Desa Rejoagung, dilanjutkan ke Sekolah Ongko Loro tempat ayah Bung Karno, Raden Soekeni Sosrodihardjo mengajar, kemudian ke lokasi Sekolah Desa tempat Bung Karno bersekolah, kemudian melewati bekas Kantor Kawedanan Ploso, lalu ke lokasi Langgar Kedung Turi tempat Bung Karno mengaji, dan berakhir di Kantor Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Selain itu, pada kirab ini juga digambarkan suasana pada tahun 1950-an saat Presiden Pertama RI, Ir Soekarno ke Ploso dan bertemu warga.
Kirab ini diberangkatkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadiisdikbud) Kabupaten Jombang, Senen. Kadisdikbud Kabupaten Jombang, Senen mengatakan, kirab seperti ini masih baru sekali dilaksanakan.
Senen berharap, kirab ini menjadi bentuk pengakuan dari masyarakat bahwa Bung Karno memang dilahirkan di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
“Ini penting, karena bagaimanapun yang tahu ceritanya adalah masyarakat di sekitar rumah lahir Bung Karno. Walaupun sekarang sudah generasi kedua, tapi saya yakin orang tuanya pasti menceritakan,” beber Senen.
Kadisdikbud Jombang berharap, kegiatan seperti itu semakin memperkuat cerita bahwa Bung Karno lahir di Ploso Jombang. Dikatakannya, pihaknya juga telah mengumpulkan data-data seperti dokumen kepindahan ayah Bung Karno ke Ploso maupun dokumen tulisan tangan ayah Bung Karno yang menyatakan Bung Karno lahir pada tanggal 6 Juni 1902.
Lebih lanjut Senen menambahkan, rumah kelahiran Bung Karno di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang akan ditetapkan sebagai cagar budaya peringkat kabupaten.
Sementara itu, kerabat Bung Karno yang juga merupakan Pembina Situs Persada Soekarno nDalem Pojok, Wates, Kediri, Kuswartono menuturkan, tedapat cerita di keluarga yang menyebutkan sejumlah nama yang berkaitan dengan kelahiran Bung Karno.
“Yang ‘ngurusi’ bayi adalah Mbah Suro. Kemudian yang ‘nanam’ ari-arinya adalah Sumo Jani,” tutur Kuswartono. [rif.dre]