Setiap tahunnya, seluruh pemerintah daerah di Indonesia bertanggung jawab atas penganggaran yang disajikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Salah satu kota atau kabupaten yang ada di Indonesia yaitu Kota Samarinda.
Sebagai salah satu pihak yang diserahi tanggung jawab menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, Pemerintah Kota Samarinda mempunyai kewajiban untuk menyusun anggaran sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat. Penyusunan APBD didasarkan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dalam mencapai tujuan bernegara.
Pada tahun 2023, Pemerintahan menetapkan APBD sebesar Rp3.945.870.856.000 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp600.865.299.000, pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan pendapatan transfer antar daerah Rp2.745.005.557.000 dan dana sisa atau SILPA tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp600 miliar. Namun, Pemkot Samarinda melakukan perubahan APBD tahun 2023 yang mendapat persetujuan dari DPRD Samarinda senilai Rp4,7 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp800 miliar dari APBD murni yang hanya Rp3,9 triliun. Peningkatan ini berasal dari pendapatan daerah menjadi Rp401 miliar, dan sisa lebih penggunaan anggaran (SiLPA) Rp398 miliar.
APBD 2023 di Kota Samarinda ditetapkan oleh pemerintah daerah untuk membuat suatu program prioritas sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) dan visi dari Wali Kota Samarinda yaitu menjadikan Samarinda sebagai kota pusat peradaban. Salah satu prioritas yang disusun oleh Pemerintah Kota Samarinda yaitu program pengendalian banjir.
Sebagai program prioritas maka program pengendalian banjir ini terus berlanjut mulai dari sejak pelantikan walikota hingga sekarang dengan alokasi anggaran APBD sebesar Rp70 miliar . Program ini di antaranya normalisasi drainase yang bersinggungan dengan daerah pengendalian banjir sudah dilakukan, misalnya daerah Simpang Empat Sempaja, Simpang Empat Lembuswana dan sekitar Alaya.
Penulis :
Aprillia Hartiningtyas
Jurusan Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.