Kabupaten Pasuruan, Bhirawa.
Penerimaan PAD Kabupaten Pasuruan dari retribusi pasar sepanjang tahun 2023 terealisasi mencapai Rp 4,915 miliar lebih. Sedangkan, targetnya Rp 5,187 miliar.
Dari capaian realisasi itu, dinilai realistis. Karena, targetnya dinaikkan sebesar Rp 1 miliar lebih dari tahun 2022, yakni Rp 4,1 miliar. Bila diprosentasekan, realisasinya itu mencapai 94,75% dari target yang dipatok selama satu tahun.
“Capaian target turunnya tidak banyak, jadi ini wajar. Karena targetnya, kita naikkan di Rp 1 miliar lebih dari target di tahun 2022 ke 2023,” ujar Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita, Senin (8/1).
Realisasi retribusi pasar selama satu tahun diperoleh dari 15 pasar daerah yang tersebar di Kabupaten Pasuruan.
Belasan pasar itu berada di Pasar Gempol, Bangil, Pandaan, Sukorejo, Prigen, Wonorejo, Gondangwetan, Ngempit, Warungdowo, Pasrepan, Winongan dan Grati, Purwosari hingga Nguling. Termasuk juga ada pasar wisata, yaitu Pasar Cheng Hoo Pandaan.
“Terbanyak penyumbang tertinggi PAD, adalah dari sektor retribusi, yakni Pasar Winongan,” urai Diana Lukita.
Retribusi pelayanan pasar berasal dari retribusi pelataran, los dan kios. Dari Rp 4,915 miliar lebih yang terealisasi, paling banyak adalah retribusi penggunaan kios.
Nilainya mencapai Rp 3,538 miliar lebih. Lalu, retribusi sewa los mencapai Rp 688 juta lebih serta pelataran mencapai sekitar Rp 687 juta.
“Tahun 2024 ini, target penerimaan PAD dari retribusi pasar daerah nilainya sebesar Rp 5,187 miliar lebih. Kita berharap target ini bisa dicapai hingga berakhirnya tahun 2024,” papar Diana Lukita. [hil.bb]