Kota Batu, Bhirawa
Muspika Junrejo menggelar pertemuan dengan para kepala sekolah di wilayah Junrejo berkaitan
dengan antisipasi adanya kasus bullying atau perundungan. Hasil pertemuan ditindaklanjuti anggota
Binmas Polsek Junrejo dengan melakukan penyuluhan dan pemasangan banner ‘Stop Bullying’ di
sekolah – sekolah.
Penyuluhan dan pembinaan pelajar dimulai petugas Binmas dengan mendatangi SMP Diponegoro Kota
Batu yang berada di Jl Raya Junrejo, Selasa (11/6). Dihadiri Kapolsek Junrejo, AKP Anton bersama
Kepala Desa Junrejo, dan Babinsa Junrejo. Penyuluhan ini sangat penting karena saat ini banyak kasus
builying yeng terjadi di lingkungan sekolah.
‘’Kasus terakhir yang terjadi di Kota Batu sampai merenggut nyawa seorang anak SMP yang meninggal
setelah mendapat perundungan dan kekerasan,’’ ujar AKP Anton, Kapoksek Junrejo, Selasa (11/6).
AKP Anton mengimbau kepada para siswa agar jangan melakukan tindakan bullying atau perundungan
apalagi sampai menjadi kebiasaan. Karena, apabila hal itu menjadi kebiasaan akan dapat merugikan
semua pihak.
‘’Pelaku perundungan sendiri, orang tua, dan juga pihak sekolah sama – sama mengalami kerugian
ketika terjadi kasus perundungan,’’ jelas Anton.
Selain itu, masa depan pelaku dan korban bullying pasti sama – sama terganggu. Selain itu nama baik
orang tua dan nama baik sekolah termasuk dewan guru akan menjadi bahan cibiran di masyarakat.
Setiap tindakan bullying, lanjut Anton, dapat memiliki dampak besar bagi pertumbuhan dan masa depan.
Dan dengan semangat anti perundungan akan dapat menciptakan lingkungan yang aman. Tindak
perundungan bisa berakibat atau efek panjang bahkan sampai ke meja pengadilan. Ada tiga hal yang
harus dipedomani pelajar agar mereka bisa terhindar ataupun tidak terlibat kasus perundungan. Yaitu,
hormati perbedaan, berbagi kebaikan, dan berani membela yang benar.
Sementara, Kepala Sekolah SMP Diponegoro Kota Batu, Yuni Purwaningsih MPd, mengaku merasa
sangat senang dan terbantu dengan kehadiran Muspika Junrejo yang memberikan sosialisasi anti
bullying. Karena hal ini bisa mencegah adanya tindak kekerasan sekaligus membuat para siswa bisa
lebih fokus pada pelajaran.
‘’Kegiatan yang kita laksanakan pada hari ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi
beberapa hari yang lalu. Kasus bullying atau perundungan yang sampai memakan korban jiwa jangan
sampai terjadi di SMP Diponegoro,’’ ujar Yuni.
Penyuluhan ini diakhiri dengan pemasangan banner besar berisi ajakan ‘Stop Bullying’. Diharapkan
dengan terpasangnya banner ini akan menjadi pengingat bagi siswa untuk mengurungkan niatnya
apabila akan melakukan tindak perundungan kepada temanya.n nas.fen