Forum Group Discussion bertajuk “Pengembangan Toleransi dan Gotong Royong dalam Menciptakan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan yang Harmonis, Aman, dan Tertib”, di gelar di ruang Pertemuan Kantor Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Kamis (21/8)
Kota Malang, Bhirawa
Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengembangan Toleransi dan Gotong Royong dalam Menciptakan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan yang Harmonis, Aman, dan Tertib”, di gelar di ruang Pertemuan Kantor Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Kamis (21/8)
Kegiatan yang berlangsung pada 20, 21, 26, dan 27 Agustus 2025 ini, menghadirkan narasumber dari AMAN Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), serta akademisi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (UB).
Fahmi Fauzan Camat Kedungkandang, menekankan pentingnya forum ini sebagai ruang strategis membangun kesadaran bersama.
“Keberagaman adalah kekuatan, bukan ancaman. Namun, kekuatan ini hanya bisa tumbuh jika ditopang sikap saling menghargai dan semangat gotong royong,” ujarnya.
FGD diikuti berbagai unsur masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan RT/RW, hingga Ketua LPMK. Diskusi interaktif membahas isu aktual, termasuk reintegrasi sosial eks-narapidana terorisme (eks-Napiter) dan upaya mencegah potensi konflik sosial.
Di akhir kegiatan, peserta merumuskan sejumlah rekomendasi, di antaranya, Memperkuat program lintas agama dan budaya di tingkat RT/RW, Mendorong tokoh masyarakat sebagai agen perdamaian.
Mengoptimalkan media sosial secara positif untuk menangkal hoaks dan ujaran kebencian.
Rumusan lainnya, adalah mempererat kolaborasi pemerintah, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil. Fahmi menegaskan bahwa hasil FGD akan menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan lokal.
“Kedungkandang adalah rumah bersama. Perbedaan bisa jadi berkah bila kita rawat dengan toleransi dan gotong royong,” ungkapnya. (mut.hel).


