Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 24 tim dari media massa kembali bersaing untuk bisa meraih juara di ajang Turnamen bulu tangkis antarmedia Piala Kapolda Jatim 2025 digelar 24-25 Februari 2025.
Antusias para pekerja media untuk mengikuti event ini cukup tinggi, ini terlihat pada saat acara Technical meeting (TM) di Kantor Kantor Memorandum, Selasa (18/2) dan diikuti oleh seluruh perwakilan dari 24 media.
TM dipimpin oleh Ketua Bidang Pertandingan Eko Yudiono. Para peserta mengikuti TM dengan semangat dan antusiasme tinggi menyambut penyelenggaraan lomba yang semakin dekat. Eko yang juga Pemimpin Redaksi (Pemred) memorandum.co.id, menekankan pentingnya kompetisi ini sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi dan sportivitas antar-pekerja media.
“Seperti kita ketahui turnamen yang memasuki tahun keempat ini semangatnya adalah dari wartawan untuk wartawan. Jadi kami ingin menekankan pentingnya silaturahmi,” jelas Eko.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto juga berpesan bahwa turnamen bulutangkis bisa dijadikan ajang silaturahmi antarmedia. “Keguyupan wartawan akan terlihat di turnamen ini. Sebab, kami juga mengusung slogan atau tagline protes no, ngerundel yes,” katanya.
Pada TM itu juga dihadiri oleh Tommy Oscariano selaku perwakilan dari Persatuan BuluTangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Timur menjelaskan secara rinci sistem pertandingan yang akan digunakan.
“Turnamen bulu tangkis antarmedia akan menggunakan sistem gugur beregu. Setiap pertandingan terdiri dari tiga partai, yakni satu tunggal dan dua ganda. Untuk menentukan pemenang, digunakan sistem best of three,” ungkap Tommy.
Tommy juga menambahkan bahwa ada beberapa wasit yang telah disiapkan untuk memperlancar proses Turnamen bulu tangkis antarmedia.
“Kami sudah menyiapkan empat wasit profesional untuk dua lapangan yang tersedia. Semua keputusan wasit bersifat final, dan kami berharap semua tim dapat menjunjung tinggi sportivitas selama pertandingan,” jelas Tommy.
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada keharusan bagi tim untuk menurunkan pemain sesuai gender tertentu. Fleksibilitas ini diberikan mengingat beberapa media mungkin memiliki keterbatasan sumber daya manusia.
Setelah penjelasan teknis, acara dilanjutkan dengan proses pengundian (drawing) yang dipimpin langsung oleh Tommy. Para perwakilan media tampak antusias namun tegang saat mengetahui hasil undian.
Beberapa tim berharap untuk tidak bertemu dengan tim-tim kuat seperti Memorandum, yang merupakan juara bertahan tahun lalu, serta tim-tim lain seperti Disway dan TVRI, yang dikenal memiliki kekuatan dominan.
“Kami berharap tidak bertemu dengan tim-tim unggulan di awal. Tahun lalu kami kalah dari Memorandum, jadi kali ini kami ingin fokus mempersiapkan diri lebih baik lagi,” ungkap Sumarno salah satu perwakilan tim media peserta.
Meski demikian, hasil drawing menunjukkan pembagian grup yang cukup merata, sehingga setiap tim memiliki peluang yang sama untuk melaju ke babak selanjutnya. [wwn]


