Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim terus memperkuat dukungan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh. Langkah nyata yang dilakukan meningkatkan kapasitas layanan dapur umum di lokasi pengungsian.
Melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim yang mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) bersama Pelopor Perdamaian (Pordam) Jatim tetap siaga memberikan pelayanan dasar bagi para pengungsi. Terhitung mulai Jumat (13/12), layanan dapur umum Tagana dan Pordam Jatim mengalami peningkatan signifikan. Dari sebelumnya memasak 7 ribu porsi per hari, kini jumlahnya ditambah menjadi 14 ribu porsi makanan setiap hari.
Sebanyak 14 ribu porsi makanan tersebut disiapkan untuk melayani para pengungsi di dua wilayah terdampak, yakni Kecamatan Mereudeu dan Kecamatan Meuruah Dua, Kabupaten Pidie Jaya. Dari total porsi yang dimasak setiap hari, 7 ribu porsi didistribusikan untuk makan siang dan 7 ribu porsi lainnya untuk makan malam.
Kepala Dinsos Jatim, Dra Restu Novi Widiani MM mengatakan, peningkatan jumlah porsi merupakan hasil pemantauan langsung terhadap kondisi di lapangan. Menurutnya, dapur umum harus mampu menyesuaikan kapasitas layanan dengan kebutuhan riil para pengungsi.
”Kami memastikan dapur umum mampu menjangkau seluruh pengungsi di lokasi terdampak. Penambahan jumlah porsi ini dilakukan agar kebutuhan makan warga di Kecamatan Mereudeu dan Meuruah Dua dapat terpenuhi secara merata,” jelasnya.
Pelayanan dapur umum dijalankan oleh personel Tagana dan Pordam yang telah berpengalaman dalam penanganan situasi darurat. Proses pengolahan makanan hingga pendistribusian dilakukan secara terkoordinasi dengan memperhatikan aspek kebersihan, keamanan pangan, serta ketepatan waktu.
Novi menambahkan, kehadiran Pemprov Jatim di Aceh merupakan wujud solidaritas antardaerah yang terus dijaga. Bantuan yang diberikan, baik bantuan logistik, kebutuhan pokok, maupun bantuan relawan, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terdampak sekaligus memberi dukungan moril selama masa pemulihan.
”Ini adalah kerja kemanusiaan yang dijalankan dengan empati. Jawa Timur ingin hadir tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga kepedulian dan semangat untuk bangkit bersama,” tandasnya. [rac.hel]


