Tulungagung, Bhirawa
Kabupaten Tulungagung mendapat bantuan pembangunan sebanyak 14 tower base transceiver station (BTS) untuk mengatasi daerah yang selama ini tidak terjangkau akses internet atau blank spot.
Saat ini sembilan desa dari 14 yang akan di bangun tower BTS itu sudah disurvei oleh tim dari pemerintah pusat.
“Baru-baru ini sudah datang tim survei pusat ke sembilan desa itu,” ujar Kepala Diskominfo Kabupaten Tulungagung, Samrotul Fuad, Kamis (17/10).
Menurut dia, sembilan desa itu tersebar di wilayah selatan Tulungagung dan wilayah utara Tulungagung.
“Yang wilayah selatan bertopografi pantai dan ada juga pegunungannya serta di wilayah utara bertopografi pegunungan,” tambahnya.
Kesembilan desa tersebut masing-masing adalah Desa Keboireng (Kecamatan Besuki), Desa Besuki (Kecamatan Besuki), Desa Ngrejo (Kecamatan Tanggungunung), Desa Kaligentong (Kecamatan Pucanglaban), Desa Manding (Kecamatan Pucanglaban), Desa Pucangan (Kecamatan Kauman), Desa Penjor (Kecamatan Pagerwojo), Desa Kradinan (Kecamatan Pagerwojo) dan Desa Kedoyo (Kecamatan Sendang).
Sedang lima desa yang belum disurvei yakni Desa Wonorejo dan Desa Pagerwojo (Kecamatan Pagerwojo), serta Desa Panggungkalak, Desa Sumberbendo dan Desa Panggunguni (Kecamatan Pucanglaban).
Samrotul Fuad menyebut dengan pemasangan tower BTS akan membuat warga yang selama ini bermukim di daerah blank spot terlayani akses internet.
“Tetapi itu tidak semua di area desa yang blank spot. Ada satu RW atau RT yang blank spot,” tuturnya.
Ia pun berharap dengan pembangunan BTS akan turut membantu penyediaan akses internet di wilayah jalur lintas selatan (JLS). Terlebih saat ini daerah JLS menjadi destinasi wisata di Tulungagung.
Menjawab pertanyaan, Samrotul Fuad mengakui dengan rencana pembangunan BTS di 14 desa akan membuat daerah blank spot di Kabupaten Tulungagung akan berkurang.
“Mungkin masih ada sekitar 50-an titik di Tulungagung yang masuk daerah blank spot. Termasuk daerah-daerah baru di JLS,” ucapnya.
Soal manfaat dari penyediaan akses internet di daerah blank spot, mantan Kabag Pembangunan Setda Kabupaten Tulungagung ini menyatakan akan membawa banyak manfaat bagi warga setempat. Apalagi saat ini semua kegiatan dapat dilakukan secara online.
“Hari ini kan semua sudah terhubung online. Untuk bisnis atau usaha juga begitu. Selain dapat pula mengembangkan literasi digital,” pungkasnya. [wed.gat]