25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

1 Muharram Momentum Perubahan

Oleh :
Lukman AR
Penulis adalah ASN UIN KHAS Jember ;

Muharram identik dengan tahun baru Hijriyah atau tahun baru Islam. Muharram dalam Jawa disebut sebagai bulan syuro. 1 Muharram yang dimaknai dengan tahun baru Islam (Hijriyah) mempunyai sejarah yang panjang.

Perdebatan panjang oleh para para sahabat pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW, yang belum menentukan hitungan tahun Islam. Dimulai setelah wafatnya nabi, lahirnya, diangkatnya Muhammad sebagai Nabi dan Rasul atau Hijrahnya Nabi dari makkah ke Madinah (Yasrib).

Hal ini menjadi perbincangan panjang oleh para sahabat yang hidup di masa Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Tahun Baru Islam
Kalender Hijriah resmi ditetapkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab. Namun, sebelum ditetapkan pada 1 Muharram, ada banyak usulan yang diberikan para Sahabat untuk menetapkan tahun baru Islam.

Ketika umat Islam makin berkembang, dibutuhkan penanggalan resmi untuk berbagai urusan administrasi, zakat, surat, dan peristiwa penting lainnya. Setelah musyawarah, disepakati bahwa momen hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah menjadi titik awal penanggalan Islam.

Hijrah bukan hanya peristiwa geografis, tetapi tonggak sejarah perubahan: dari penindasan menuju kemerdekaan beragama.

Awalnya, Ali Bin Abi Thalib mengusulkan tahun baru Islam bertepatan pada kelahiran Nabi Muhammad Saw. Namun, usulan tersebut ditolak karena khawatir muncul fanatisme yang berakhir menganggap Nabi Muhammad Saw sebagai tuhan.

Berita Terkait :  Pelatihan Kerja Hingga Job Fair Jadi Salah Satu Upaya Pemkot Madiun Tekan TPT

Kemudian, sahabat lainnya ikut memberikan usulan bahwa tahun baru Islam diperingati pada bulan Rajab, di mana bertepatan dengan peristiwa Isra dan Mi’raj atau penetapan salat wajib 5 waktu. Namun, lagi-lagi usulan tersebut ditolak.

Lalu usulan lainnya yaitu di bulan Muharram. Usulan ini muncul dari Sahabat Umar karena di bulan tersebut adalah moment Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madina. Dan akhirnya, usulan tersebut disepakati bersama bahwa setiap 1 Muharram, menjadi tahun baru bagi umat Islam.

Makna Hijriyah
Ditetapkannya tahun baru Islam dengan hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah, di zaman sekarang bisa dimaknai sebagai refleksi diri dan semangat berhijrah dalam arti perubahan diri yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Kisah Hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah menuju Madinah Bersama para sahabat mempunyai kisah yang identic dengan perubahan.

Hijrah dari Makkah ke Madinah sebagai langkah ekspansi penyebaran Islam dari penyerangan Nabi yang ditolak oleh pentolan Makkah. para pemimpin Quraisy merasa terancam oleh ajaran Islam yang disebarkan oleh Nabi. Mereka khawatir ajaran ini akan mengurangi kekuasaan dan pengaruh mereka di Makkah. Oleh karena itu, mereka merencanakan untuk membunuh Nabi Muhammad Saw guna menghentikan dakwah Islam.

Nabi Muhammad Saw menyusun rencana hijrah dengan sangat hati-hati. Beliau meminta Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya dan menggunakan selimut Nabi, sementara Nabi sendiri akan meninggalkan rumahnya pada malam hari. Ini dilakukan untuk mengelabui para pembunuh yang mengintai rumah Nabi.Perjalanan hijrah ini juga menunjukkan kesetiaan dan pengorbanan sahabat-sahabat Nabi.

Berita Terkait :  Babinsa Koramil 0815/19 Magersari Kawal Program Makan Bergizi Gratis

Salah satu kisah yang terkenal adalah ketika Abu Bakar dipatok ular saat bersembunyi di gua Tsaur, tetapi ia menahan rasa sakit agar Nabi Muhammad Saw tidak terbangun dari tidurnya.

Hijrah Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 M merupakan peristiwa monumental dalam sejarah Islam. Lebih dari sekadar perpindahan fisik, hijrah melambangkan awal mula berdirinya negara Islam pertama dan menjadi titik balik penting dalam perjuangan dakwah Rasulullah. Di balik peristiwa ini, terkandung hikmah-hikmah berharga yang sarat makna dan relevan hingga saat ini.

Momentum Hijrah bukan sekedar hanya pindah tempat, akan tetapi mempunyai makna yang mendalam, memantapkan diri untuk menjadi loyalis Nabi, berani berkorban demi kebenaran, kebersamaan atau ukhuwah Islam demi agama Allah, semangat juang pantang menyerah dan pengorbanan rela berkorban.

Momentum Perubahan Diri
Bahwa tahun baru Islam ibarat lembaran baru untuk berubah. Tahun baru Hijriyah adalah momentum perubahan diri yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan diri ditandai dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat untuk kemausiaan. Berprasangka negatif, sifat sombong, hidup hedonis dan mempunyai sifat paling tinggi dan paling yang lain harus dibuang jauh-jauh.

Momentum tahun baru harus dimanfaatkan jauh lebih besar, sebagai ekspansi kebaikan yan g lebih luas, meskipun terkadang iman itu mengalami fluktuasi. Kadang naik, kadang turun. Sebaik-baiknya waktu yang dimilki hamba dalah ketika ia merasakan kefakhirannya kepada Allah SWT. Dan merasa hina dihapanNya.

Berita Terkait :  LBH Peradi Malang Raya Lakukan Sosialisasi Keimigrasian

Usia itu tidak ternilai harganya. Jikalau kalian Melawatinya dengan sia-sia (maksiat) dan hal-hal negatif maka kalian akan menyesalinya kelak.

Namun, jikalau kalian pintar memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang positif, maka kalian akan menikmati hasilnya kelak. Nabi Muhammad adalah panutan dan pedoman bagi diri umat muslim, perubahan pada diri kita, kita harus bercermin apa yang sudah Nabi korbankan dan ajarkan kepada kita semua.

————- *** ——————

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru