28 C
Sidoarjo
Wednesday, October 23, 2024
spot_img

Pasar Murah, Korpri Siapkan 10 Ton Beras di 17 Kecamatan

Bupati Situbondo Karna Suswandi saat memantau kegiatan pasar murah di Kantor Kecamatan Banyuglugur, Rabu (10/1). [sawawi]
Situbondo, Bhirawa
Sedikitnya ada ratusan warga di Kecamatan Banyuglugur rela ikut antri di halaman kantor kecamatan setempat untuk membeli beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pasar) dengan harga di bawah HET, seperti ditetapkan oleh Bulog, Rabu (10/1).

Beras SPHP tersebut dijual dalam kegiatan pasar murah yang digelar Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Situbondo hasil kerjasama dengan PGRI.

Bupati Situbondo, Karna Suswandi menegaskan, pasar murah tersebut digelar di 17 kecamatan se-kabupaten Situbondo. “Untuk hari pertama kegiatan pasar murah Korpri digelar di Kecamatan Banyuglugur dan Jatibanteng. Alhamdulillah masyarakat di dua Kecamatan tersebut sangat antusias menyambut nya,” ujar mantan Kepala Dinas PUPP Kabupaten Bondowoso dan Lumajang itu.

Bupati berlatar belakang PNS itu melanjutkan, di pasar murah Korpri ini beras SPHP dijual dengan harga Rp 46.500 per 5 kilogram. “Harga Rp 46.500 ini dijual lebih murah dengan harga HET yang ditetapkan oleh Bulog, yakni Rp 51.500 per 5 kg,” ungkap Bupati Karna Suswandi.

Bupati Karna melanjutkan, Korpri dan PGRI memberikan subsidi harga hingga Rp 1.000 per-kilogramnya.

“Korpri itu memberi subsidi Rp 600. Sementara itu, PGRI memberi subsidi Rp 400. Sehingga total subsidinya Rp 1.000 per-kilogramnya,” beber mantan PLT Bupati Bondowoso itu.

Dalam pasar murah Korpri itu, kata Bupati Karna, ada sekitar 10 ton beras SPHP yang disediakan.

“Jumlah tersebut disebar di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo. Bagi masyarakat yang ingin membeli nanti akan diberi kupon terlebih dahulu, sehingga bisa tertib saat antri,” papar Bupati Karna.

Pria asal Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa ini mengatakan, setiap masyarakat maksimal boleh membeli 20 kilogram beras atau 4 karung.

“Ada sekitar 10 ton beras yang disiapkan dalam pasar murah ini. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan,” imbuh Bupati Karna.

Bupati Karna mengaku optimis dengan adanya pasar murah tersebut bisa menekan harga beras di pasaran yang terpantau masih tinggi. Yakni mulai dari Rp 66 ribu hingga Rp 68 ribu per-lima kilogram.

“Pasar murah ini juga untuk mengendalikan harga beras. Karena kalau harga beras naik, maka inflasi daerah juga ikut naik. Harga-harga kebutuhan pokok yang lain juga akan ikut naik. Kalau semua harga kebutuhan pokok naik, daya beli masyarakat akan menurun. Itu dampaknya,” pungkas mantan Juru Penerangan Itu. [awi.why]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img