Mahasiswa Untag Surabaya berkolaborasi dengan OSIS SMP Negeri 48 Surabaya, mengadakan lomba video cinematic
Surabaya, Bhirawa.
Kampus Mengajar Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang diciptakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, guna memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajar di sekolah-sekolah.
Mahasiswa UNTAG Surabaya mendapatkan kesempatan magang Kampus Mengajar yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan serta memberikan pengalaman nyata dalam mengajar dan berinteraksi dengan siswa-siswi.
Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan di SMP Negeri 48 Surabaya adalah Tegar Hermantoro Putra, dengan mahasiswa bimbingan dari dosen Kun Muhammad Adi. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat sekaligus meningkatkan kompetensi mereka dalam berbagai bidang.
Mahasiswa Kampus Mengajar MBKM Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, berkolaborasi dengan OSIS SMP Negeri 48 Surabaya, mengadakan serangkaian lomba yang melibatkan keaktifan seluruh siswa SMP Negeri 48 Surabaya. Salah satu kategori yang menjadi pusat perhatian adalah lomba video cinematic yang berhasl menghasilkan karya dengan penuh kreativitas dan pesan moral.
Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan classmeet di SMP Negeri 48 Surabaya, dengan tujuan meningkatkan kreativitas serta kerja sama antar siswa-siswi.
Mahasiswa yang terlibat dalam program ini tidak hanya membantu dalam penyelenggaraan kegiatan, tetapi juga memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa-siswi dalam memproduksi video cinematic.
Perlombaan video cinematic ini mengharuskan setiap kelas memproduksi satu video cinematic berdurasi maksimal 90 detik, yang mendokumentasikan momen-momen spesial selama peringatan Hari Kartini di sekolah. Dalam perlombaan ini, Kelas 9 A berhasil keluar sebagai juara dengan videonya yang memuat pesan singkat tentang pemberdayaan perempuan dan penyampaian pesan kreatif yang memotivasi perempuan untuk meraih mimpi dan potensi penuh mereka.
“Dengan mendokumentasikan setiap momen pada hari spesial tersebut, siswa-siswi juga dapat belajar dengan menyimpan setiap momen di hari spesial yang tidak akan terulang kembali lagi, dapat dikenang untuk hari esok yang akan datang,” ujar Tegar, salah satu panitia dari mahasiswa Kampus Mengajar Untag Surabaya.
Tegar juga menambahkan bahwa lomba ini bisa menjadi platform untuk menyuarakan isu-isu penting yang masih relevan dalam masyarakat, terutama terkait dengan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender.
Antusiasme siswa-siswi SMP Negeri 48 Surabaya terhadap lomba ini sangat tinggi. Mereka dengan semangat bekerja sama dalam kelompok kelas untuk menghasilkan video yang tidak hanya kreatif tetapi juga mengandung makna. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat terus dilanjutkan dan menjadi tradisi tahunan, sekaligus menjadi sarana edukasi yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa-siswi. (why.hel)
