Sidoarjo, Bhirawa.
Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Abdillah Nasih, menghimbau kepada semua OPD di Pemkab Sidoarjo apabila menciptakan inovasi pelayanan publik , saat ini tidak mesti harus menggunakan dana dari APBD.
Namun, bisa dilakukan salah satunya dengan cara menjalin kemitraan. Antara Pemerintah dengan pihak swasta. Menurut Abdilah Nasih, cara tersebut bisa diterapkan oleh Pemerintah, karena ada aturannya.
“Itu peluang yang bisa kita dijalankan dan bisa kita manfaatkan,” kata Abdilah Nasih, ketika membuka acara Indeks inovasi Daerah (IID) yang digelar oleh Bappeda Sidoarjo, Rabu (12/2) di ruang delta karya Setda Sidoarjo.
Disampaikan oleh Abdilah Nasih, apa yang dirinya sampaikan tersebut tidak lepas sebagaimana Inpres Nomor 1 tahun 2025, tentang efisensi APBN dan APBD, namun tak sampai “memotong” mesin penggerak Pemerintahan.
Inovasi pelayanan publik, kata Abdilah Nasih, wajib dibuat oleh OPD Sidoarjo untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan murah kepada masyarakat. Namun proses dalam menjalankan inovasi tersebut, menurut Nasih, harus bisa menghemat anggaran.
Menurut Nasih, kemitraan untuk mempercepat layanan publik itu, bisa dijalankan dalam berbagai sektor yang menjadi tugas OPD. Misalnya pada sektor kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pertanian, lingkungan, ekonomi, sosial dan lainnya.
“Kita boleh menjalin kerja sama B to B, ada aturannya, tidak masalah, jangan menggunakan APBD terus,” komentar Nasih. Sekdakab Sidoarjo, Fenny Apridawati, sangat berterima kasih dengan ide brilian dari Ketua DPRD Sidoarjo itu.
Dirinya punga angan-angan, akan membenahi lingkungan di sekitar jalan Tol Pondok Chandra di Kecamatan Waru. Dengan cara kemitraan, dirinya ingin pada tahun 2025 ini pembenahan lingkungan di lokasi itu bisa terwujud.
Fenny memotivasi agar OPD di Pemkab Sidoarjo supaya setiap OPD punya satu inovasi. Namun prosesnya tidak harus dibiayai dari dana APBD. Juga tidak perlu harus dengan biaya yang mahal-mahal.
“Ide ini sangat bagus, sayang kalau diabaikan untuk bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Kepala Pusat Strategi kebijakan Pengembangan SDM Teknologi Informasi dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri Kemendagri, Aferi Syamsidar, secara live streaming juga mengapresiasi ide-ide dari Ketua DPRD Sidoarjo yang dianggapnya luar biasa itu.
“Dari jajaran dewan di Sidoarjo, juga bisa berinovasi seperti itu, tolong bisa dikembangkan,” komentarnya.
Afery dalam kesempatan itu menyebut score dari indeks inovasi daerah dari Kabupaten Sidoarjo terus mengalami peningkatan. Dari angka 62.8, kini menjadi 75.96.
Ini membuat peringkat Sidoarjo juga semakin naik, yang semula tahun 2023 lalu peringkat 23, pada tahun 2024 lalu menjadi peringkat ke 19. [kus.dre]