25 C
Sidoarjo
Thursday, December 18, 2025
spot_img

Yarsis Beri Penghargaan Emas Senilai Rp1,7 M ke Karyawan, UNUSA Fokus PPDS


Surabaya, Bhirawa
Bertepatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80, sebanyak 148 karyawan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) menerima penghargaan berupa emas seberat 0,9 kg lebih atau senilai Rp1,7 miliar di halaman RSI Surabaya Jemursari.

Penghargaan tersebut diberikan kepada dokter, para tenaga medis, dosen dan tenaga kependidikan. Yarsis mengelola empat unit usaha, masing-masing RSIS A. Yani, RSIS Jemursari, Unusa dan RSI Nyai Ageng Pinatih, Gresik yang telah mengabdi selama 10 (126 orang), 20 (6 Orang) dan 30 tahun (16 orang). Minggu, (17/8/2025)

Ketua Yarsis, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh., DEA., menjelaskan sinergi dan kebermanfaatan jadi kunci penting mewujudkan lembaga yang maju, ide besar memang diperlukan, tapi yang lebih penting adalah implementasi nyata agar memberikan hasil yang bermanfaat.

“Ide besar sangat penting, tapi tidak berhenti di situ, perlu ditunaikan dalam bentuk implementasi dan realisasi, dan memberikan suatu hasil akan menghadirkan manfaat serta dampak yang signifikan, baik untuk individu maupun lembaga,” jelasnya.

Prof Nuh mengatakan ada empat hal pokok yang harus dipegang dalam upaya pengembangan lembaga, yakni mind of ideas, mind of implementation, mind of result, dan mind of impact, ini merupakan rangkaian yang saling berkaitan dan menjadi pijakan penting dalam memajukan unit-unit di bawah naungan YARSIS.

“Kita senantiasa memberi manfaat, maka kita akan terus bertumbuh, yang paling baik adalah manusia maupun lembaga yang mampu memberikan kemanfaatan,” ujarnya.

Berita Terkait :  Ketum PP Muhammadiyah Peringatkan Pemerintah Mendatang

Prof Nuh menambahakan penghargaan diberikan kepada para pegawai sebagai rasa terima kasih Yayasan atas loyalitas, dedikasi dan prestasi, hal ini sudah menjadi tata krama yang ada di Yarsis.

“Dalam rangka 80 tahun kemerdekaan, ingin menonjolkan betul dua agenda besar di Unusa yaitu PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis, red) dan mengembangkan prodi-prodi berbasis digital,” kata Prof Nuh.

Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., mengukapkan bahwa Unusa sudah dalam proses mempersiapkan tenaga pendidik maupun kurikulum untuk PPDS, sudah mulai bisa menerima mahasiswa di tahun 2026.

“Untuk PPDS Unusa sudah keluar, merupakan bentuk dukungan dari kampus terhadap pemerintah dalam program percepatan PPDS, yang mana ditargetkan 140 PPDS di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

Prof Jazidie menambahakan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) memetakan perguruan tinggi yang eligible, salah satu syaratnya yakni Kedokterannya sudah terakreditasi Unggul, kemudian dipetakan perguruan tinggi yang menjadi Pembina, salah satunya Universitas Airlangga (Unair, red), dibawah pendampingan Unair masih ada beberapa perguruan tinggi lagi, salah satunya Unusa.

“Unusa mendapat kesempatan untuk mempersiapkan lima PPDS, namun saat ini akan fokus mempersiapkan spesialis Paru dan OBGYN,” imbunya. [ren.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru