28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Waspadai Pancaroba

Masa pancaroba, sering ditandai dengan hujan ekstrem pada penghujung musim ini. Menyebabkan longsor kawasan perbukitan, tebing jalan, dan robohnya tiang pancang jembatan. Curah hujan pada akhir musim, seolah menjadi ancaman serius konstruksi infrastruktur. Hujan deras yang mengguyur, menyebabkan aliran sungai menjadi sangat deras. Dengan kecepatan arus 40 kilometer per-jam, aliran air mampu menghanyutkan plengseng beton. Bahkan bisa menggeser konstruksi kaki pancang jembatan, menyebabkan keruntuhan.

Longsor tebing perbukita masih selalu mengancam seantero Jawa Barat hingga Banten. Sebagian Jawa Timur sisi barat, juga terancam longsor. Beberapa kawasan sudah menjadi “langganan” banjir dan longsor. Akhir pekan ketiga April, menjadi periode hujan besar di seantero Jawa. Di Trenggalek, Jawa Timur, longsor desa Depok, menyebabkan 6 korban jiwa. Sedangkan di kawasan Lembang, Bandung Barat, longsor menimbun 18 rumah di desa Wangunsari.

Bencana tanah longsor bagai bersusulan di sekitar Bandung (Cimahi, dan Ciamis). Setelah Lembang, terjadi pula di desa Nagreg Kendan, Nagrek. Menyebabkan tiga korban jiwa. Akhir pekan pertengahan Mei, menjadi periode kepedihan, karena bencana hidro-meteorologi. Berdasarkan data BPBD, terdapat 21 rumah yang terdampak. Sebanyak 104 jiwa saat ini mengungsi, karena rumahnya berpotensi longsor. Warga yang terdampak hingga kini masih di pengungsian.

Di Ponorogo, Jawa Timur, juga terjadi longsor di desa Mojo, kecamatan Sooko. Sampai jalan konstruksi beton nampak bagai menggantung. Terjadi pengikisan pondasi dan konstruksi dalam, hanyut terbawa arus banjir. Jalan Ponorogo – Trenggalek, ditutup. Banyak kawasan di Ponorogo, Trenggalek, dan Pacitan, rawan longsor. Tragedi sudah sering terjadi. Masyarakat masih trauma dengan longsor delapan tahun silam (1 April 2017), menyebabkan korban jiwa sebanyak 28 orang terkubur longsor. Hanya 7 jasad yang ditemukan. Sisanya tidak bisa ditemukan, sampai sebulan pencarian.

Berita Terkait :  Koramil 0815/17 Beri Wawasan Kebangsaan ke Siswa SMAN 1 Trawas

Namun trauma duka mendalam telah dirasakan lebih awal oleh warga desa Kesimpar, Pekalongan, pada bulan Januari 2025. Sebanyak 25 korban jiwa, dan 15 lainnya berhasil diselamatkan dari timbunan longsor. Longsor bersamaan hujan deras, juga menyapu dua jembatan di kecamatan Petungkriyana, Pekalongan. Bahkan juga warga masyarakat yang sedang memancing di sungai, juga terbawa arus banjir. Sebanyak 600 petugas dikerahkan untuk evakuasi. Tetapi tidak semua jasad bisa ditemukan.

Tetapi tiada bencana banjir dan longsor yang datang tiba-tiba. Melainkan selalui diawali tanda-tanda alamiyah. Yakni, rusaknya lingkungan di atas (hulu), sehingga tidak mampu berfungsi sebagai area resapan. Hutan dengan pohon tegakan digunduli, digantikan perkebunan semusim (kopi, teh, dan kebun sayur). Area wisata alam juga wajib waspada, karena berada di kawasan rawan bencana.

Dampak hujan musim pancaroba, juga makin menunjukkan kerusakan jalan semakin luas. Berdasar catatan DPR-RI, pada tahun 2025, terdapat 2.200 jalan nasional dalam kondisi rusak. Bahkan sepanjang 700 kilometer tergolong rusak berat. Indeks kemantapan jalan nasional sebesar 94,18%, konon masih bagus. Tetapi kemantapan jalan daerah makin buruk. Terutama jalan propinsi, kemantapannya kurang dari 70%. Serta jalan kabupaten hanya 52,40%.

Saat ini banyak jalan berlubang. Masyarakat menandai dengan pohon pisang di setiap lubang. Sekaligus sebagai aksi “demo diam.” Padahal berdasar UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pemerintah (dan daerah) wajib bertanggungjawab. Bahkan “pemilik jalan” bisa dihukum. Tercantum dalam UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 ayat (1).

Berita Terkait :  Pemkot Batu Siapkan Kebijakan Florikultura Berbasis Inovasi dan UMKM Kreatif

Tetapi biasanya, pemerintah (dan daerah) sebagai pemilik jalan, tidak bertanggungjawab pada kecelakaan. Seluruhnya diserahkan pada proses asuransi Jasa Raharja.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru