Surabaya, Bhirawa
Suasana Kota Surabaya mendadak ramai dan penuh warna pada Rabu sore (23/10). Sebanyak 39 maskot Pilkada Serentak 2024 di Jawa Timur menggelar parade spektakuler yang mencuri perhatian warga kota.
Mulai dari maskot berwujud hewan khas hingga tokoh-tokoh lokal, semuanya diarak melintasi jalan-jalan utama Surabaya dengan karnaval meriah yang menggunakan mobil dan truk berhias.
Ajang sosialisasi Pilkada ini diprakarsai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, menjelang Pilkada Serentak pada 27 November mendatang.
Parade ini menampilkan maskot dari 38 kabupaten/kota serta satu maskot khusus untuk Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Dalam suasana karnaval, setiap kendaraan dihiasi ornamen warna-warni dan simbol khas daerah, memberikan kesan pesta rakyat yang penuh kegembiraan.
Kirab dimulai dari ikon bersejarah kota, Tugu Pahlawan Surabaya, dan melintasi rute yang telah dipersiapkan dengan matang: Jalan Gembongan, Jalan Genteng Kali, Jalan Tunjungan, hingga Jalan Gubernur Suryo.
Iring-iringan kendaraan membawa maskot-maskot yang melambai-lambaikan tangan kepada warga yang berjejal di sepanjang jalan.
Anak-anak hingga orang dewasa tampak antusias menonton karnaval unik ini. Tidak sedikit yang mengabadikan momen tersebut dengan ponsel mereka, bahkan ada yang membawa kamera profesional untuk menangkap setiap momen unik.
“Ini benar-benar kreatif! Saya belum pernah melihat parade seperti ini sebelumnya di Surabaya,” ujar Rini, seorang warga yang sengaja datang dari daerah Gubeng hanya untuk menyaksikan kirab.
Ia mengaku kagum dengan keberagaman maskot yang mewakili karakter dan budaya setiap daerah di Jawa Timur.
Parade maskot ini merupakan yang pertama di Indonesia, menjadikan Jawa Timur sebagai pelopor dalam cara unik memperkenalkan agenda Pilkada Serentak.
Menurut Ketua KPU Jawa Timur, Aang Kunaifi, ide parade ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya Pilkada 2024, yang merupakan gelaran serentak pertama di tahun ini.
“Kami ingin masyarakat sadar dan siap menyongsong Pilkada Serentak. Harapan kami, kreativitas ini mendapatkan respons positif dari masyarakat,” katanya di sela-sela acara.
Sebelum mencapai puncaknya di Surabaya, kirab maskot ini telah lebih dulu melintasi beberapa daerah di Jawa Timur. Kirab terbagi menjadi tiga jalur besar: jalur 1 dimulai di Kabupaten Pacitan, jalur 2 di Kabupaten Sumenep, dan Surabaya menjadi titik akhir yang spektakuler.
Masing-masing daerah menghadirkan maskot yang tidak hanya unik tetapi juga mengandung pesan lokal. Ada yang mengangkat tokoh-tokoh legenda lokal, hewan endemik, hingga simbol pertanian yang menjadi ciri khas daerahnya.
Dengan kostum warna-warni dan aksesoris yang mencolok, setiap maskot seolah berlomba-lomba menjadi pusat perhatian. Tidak heran jika parade ini menjadi ajang selfie dan dokumentasi warga yang antusias.
Komisioner KPU Jatim, Nur Salam, yang membidangi Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, menyatakan bahwa kirab ini menjadi bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat.
“Ini adalah cara kami mengedukasi pemilih, sekaligus memberikan hiburan yang bermanfaat. Jawa Timur menjadi satu-satunya provinsi yang menggelar parade maskot seperti ini, dan respons masyarakat sejauh ini sangat positif,” ujarnya bangga.
Parade ini tidak hanya menjadi ajang sosialisasi politik, tetapi juga menciptakan euforia bak pesta rakyat di tengah kota. Surabaya yang dikenal sebagai kota pahlawan, dihidupkan kembali oleh parade warna-warni yang menggugah semangat warga untuk turut serta dalam pesta demokrasi.
Dengan menempuh rute yang ramai dilalui, kirab ini berhasil mengundang ratusan warga untuk keluar dari rumah dan menyaksikan langsung atraksi kreatif ini.
Saat parade berakhir di Jalan Gubernur Suryo, sorak sorai warga dan gemuruh tepuk tangan menggema, mengakhiri sore yang penuh warna dan semangat kebersamaan. KPU Jawa Timur pun sukses mengantarkan pesan penting bahwa Pilkada Serentak 2024 bukan hanya urusan politik, tetapi juga tentang partisipasi, keterlibatan, dan kesadaran masyarakat.
Dengan sosialisasi yang kreatif seperti ini, harapannya, tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 akan meningkat dan Jawa Timur bisa menjadi contoh bagaimana demokrasi lokal dirayakan dengan cara yang penuh semangat dan kegembiraan. [geh.kt]