Pemkot Pasuruan, Bhirawa
Wali Kota Pasuruan, H Adi Wibowo bertemu sekaligus berdiskusi dengan anggota organisasi masyarakat khususnya di bidang keagamaan. Bersama Wakil Wali Kota Pasuruan, M Nawawi, berkesempatan untuk menyambangi Pengurus dan Anggota Muslimat NU di Aula PCNU Kota Pasuruan.
Kegiatan ini sebagai upaya penguatan sinergitas pemerintah dan organisasi kemasyarakatan bidang keagamaan dalam menjaga moderasi dan harmonisasi warga. Mas Adi dalam sambutannya menekankan dalam menjaga harmonisasi di tengah-tengah warga Kota Pasuruan. Salah satu upayanya adalah harus bijak dalam bermedia sosial.
Pasalnya, media sosial sebagai salah satu produk modernisasi. Yaitu, selain memiliki dampak positif juga mempunyai pengaruh negatif.
”Media sosial sebagai produk digitalisasi. Ada efek positif dan negatif. Makanya, kami berharap agar warga Kota Pasuruan bisa bijak dalam bermedsos,” tandas Mas Adi, sapaan akrabnya, Rabu (24/9).
Mas Adi menjelaskan, media sosial akhir-akhir ini kerap menjadi sarana untuk melakukan provokasi. Dalam hal tersebut, Pemkot Pasuruan berupaya kuat untuk membentengi warga Kota Pasuruan. Khususnya generasi pelajar, dengan pendidikan terintegrasi sesuai kearifan lokal.
”Kota Pasuruan dikenal sebagai Kota Santri. Sehingga, juga kita upayakan agar itu semua dapat tercermin melalui kehidupan sosial, ekonomi dan kemasyarakatan yang dekat dengan spirit keagamaan. Dan bermuara pada tercapainya kesalehan sosial,” tambah Mas Adi.
Kesalehan sosial tentu, bisa membentengi warga Kota Pasuruan dari pengaruh buruk modernisasi termasuk media sosial. Pejabat nomer satu di Kota Pasuruan ini berharap sinergi pemerintah dengan Muslimat terus terjalin untuk menguatkan harmoni di tengah masyarakat.
”Kegiatan Muslimat ini menjadi sumber menguatkan sumber daya manusia,” imbuh Mas Adi. [hil.fen]