Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan, melaksanakan pola hidup sehat itu sebenarnya tidak mahal, jika kita sadar dan mau memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman obat dan sayur sayuran. Jika pekerangannya sempit ya pakai polybag atau pot untuk menanamnya.
Seperti laos, kunyit, jahe serta sayuran lombok, terong, sawi tidak harus ditanam di tanah, di polybag juga bisa tumbuh dan berbuah/berumbi.
”Jadi jangan selalu berfikir jika makanan sehat itu harus mahal, tidak benar itu,” jelas Ning Ita.
Hal ini disampaikan Wali Kota Ika Puspitasari yang lebih dikenal dengan sapaan Ning ita, saat sosialisasi manfaat tanaman obat dan sayur bagi keaehatan kita, yang berlangsung di Aula KWT Srikandi Lingkungan Ketidur Surodinawan, Senin 8/9/25.
”Karena itulah saya mendorong agar Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kader PKK di Kelurahan Surodinawan aktif mengkampanyekan gerakan menanam di pekarangan rumah,” ajak Ning Ika.
Selain itu, Ning Ita juga menyinggung persoalan kesehatan di Kota Mojokerto, termasuk meningkatnya kasus diabetes pada usia muda. Menurutnya, pola makan praktis dan kurang sehat menjadi salah satu faktor utama.
”Sehat itu pilihan. Kalau orang tua membiasakan anak-anak makan makanan sehat sejak kecil, itu akan menjadi investasi kesehatan di masa depan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ning Ita mendorong KWT dan PKK agar masif menggerakkan warga untuk menanam di pekarangan rumah. Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Ketahanan Pangan menyiapkan bibit gratis seperti cabai, terong, dan sayuran lain yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
”Kuncinya adalah kemauan. Media tanam bisa dari polybag, kaleng bekas, galon, atau wadah lain yang ada di rumah. Tidak harus mahal. Pemerintah menyiapkan bibitnya, ibu-ibu yang menggerakkan masyarakat untuk mau menanam,” pesannya.
Ning Ita juga menyampaikan selain hemat biaya, gerakan menanam di pekarangan juga memberi dampak positif terhadap penghijauan dan kualitas lingkungan. Ia mengingatkan kondisi udara, air, dan tanah di Kota Mojokerto yang semakin tertekan akibat padatnya pemukiman.
”Dengan menanam, kita membantu menghasilkan oksigen dan memperbaiki kualitas lingkungan yang akan diwariskan kepada anak cucu kita,” imbuhnya.
Acara ini turut dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Mojokerto, Novi Raharjo, Camat Prajurit Kulon serta Lurah Surodinawan. [min.fen]


