Sidoarjo,Bhirawa
Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, meminta warga masyarakat Kabupaten Sidoarjo yang menjadi korban banjir, untuk senantiasa sabar menerima cobaan dari Tuhan. Karena Tuhan sedang menguji dengan bencana alam berupa banjir hujan dan air rob atau air laut pasang yang menggenangi desa.
Menurut Mimiksapaan akrab Wakil Bupati Sidoarjo, saat datang di Desa Balonggabus, Kecamatan Candi, Sabtu (1/3) akhir pekan lalu, memberikan bantuan Sembako kepada warga desa setempat yang selama sepekan ini desanya tergenang air hujan.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Kabupaten Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, yang mendampingi orang nomor dua di Pemkab Sidoarjo mengatakan, pihaknya akan membangun long storage sebagai solusi menampung air banjir. Namun tidak menyebut dimana long storage itu nantinya akan dibangun.
Warga Desa Balonggabus, Kecamatan Candi, sepekan ini merasa resah sebab banjir di desa mereka sudah terjadi selama sepekan belum juga surut. Ketinggian air rata-rata mencapai 50 cm. Genangan banjir paling parah terjadi pada RT 02 RW 02.
Desa Balonggabus saat ini, menurut warga desa setempat telah menjadi langganan banjir apabila hujan turun. Dalam akhir Bulan Pebruari 2025 itu dinilai banjir yang paling parah. Sebab sudah sepekan banjir di desa mereka tak kunjung juga surut.
Sementara itu, Komisi C DPRD Sidoarjo, juga sampai datang ke lokasi desa ini. Komisi C mengusulkan agar dianggarkan dana sebesar Rp35 miliar, untuk menanggulangi bencana banjir di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Ketua Komisi C, Anang Siswandoko, berpendapat, dana yang diusulkan bisa dimanfaatkan untuk menormalisasi sungai dan membangun rumah pompa dan membangun buzem.Dan mengingatkan agar pengelolaan sampah di Sidoarjo diperhatikan. Sebab, terjadinya banjir tidak lepas akibat sampah yang dibuang sembarangan ke sungai.
”Masalah sampah di Kabupaten Sidoarjo akan semakin pelik dan tambah banyak, sebab tiap tahun tentunya jumlah penduduk di Sidoarjo juga bertambah banyak.Banyak penduduk, pasti sampah juga tambah banyak,”kata Anang.
Penggunaan anggaran untuk mengatasi persoalan sampah, menurutnya Anang, harus ditambah. Saat ini dalam catatan komisi C, dari Rp5 triliun APBD 2025, alokasi untuk mengatasi masalah sampah masih 0.44 % atau sebesar Rp2.164 miliar. [kus.fen]