Surabaya, Bhirawa
PGRI Jawa Timur menggelar Pekan Olahraga Seni dan Pembelajaran antar guru di Surabaya. Agenda ini menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-80 PGRI sekaligus ruang pembuktian bahwa guru tidak hanya berperan mendidik di kelas, tetapi juga mampu menjadi teladan lewat karya, bakat, dan prestasi.
Dalam peresmian kegiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menegaskan guru yang hebat akan melahirkan murid-murid yang hebat. “Porsenijar ini diikuti oleh para guru di bawah naungan PGRI. Kita meyakini bahwa guru yang hebat tentu menghasilkan murid-murid yang hebat. Karena itu, teladan utamanya adalah guru,” ujarnya, Selasa (23/9).
Menurut Aries, berbagai cabang olahraga, seni, hingga kompetisi pembelajaran yang dipertandingkan dalam Porsenijar menjadi ruang pembuktian peran strategis guru. “Kita harapkan dari proses ini guru bisa menjadi teladan dengan produk dan prestasi yang mereka hasilkan, termasuk bakat-bakat yang nantinya bisa ditularkan kepada murid. Prestasi guru akan menginspirasi dan memotivasi siswa untuk ikut berprestasi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Jawa Timur, Djoko Adi Walujo, menekankan Porsenijar juga menjadi ajang seleksi menuju tingkat nasional. “Peserta dibagi dalam beberapa zona. Nanti pemenang di tiap zona akan mewakili Jawa Timur dalam Porsenijar nasional,” jelasnya.
Lebih jauh, Djoko menyebut ajang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah berbagi pengetahuan, teknologi, dan pengalaman antarpendidik. “Pertandingan-pertandingan ini akan menjadi share of knowledge, share of technology, dan share of information. Guru bisa saling bertukar pengalaman tentang metode pembelajaran baru,” katanya.
Ia berharap Porsenijar memperkuat solidaritas di kalangan guru sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan. “Soliditas guru akan semakin kokoh, dan dari situ kualitas pendidikan kita juga ikut meningkat,” tegasnya. [ina.wwn]