24 C
Sidoarjo
Monday, January 6, 2025
spot_img

Usaha Pembuatan Kue Bolen di Desa Keras Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang


Berdayakan Perempuan Korban Kekerasan, Pemasaran Tembus Luar Negeri
Oleh:
Arif Yulianto, Jombang

Jika kita melihat usaha pembuatan kue Bolen yang berada di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, mungkin agak berbeda dengan usaha yang sama di lokasi yang lain.

Hal ini karena, di usaha pembuatan kue Bolen di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, memberdayakan para perempuan korban kekerasan di Kabupaten Jombang.

Belasan perempuan korban kekerasan di Kabupaten Jombang itu kini bisa tersenyum lebar. Para perempuan yang memiliki latar belakang pernah menjadi korban kekerasan, baik fisik maupun batin ini sudah memiliki ketrampilan dan penghasilan yang cukup.

Di tempat produsen kue Bolen milik Suciati (63) di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini, para perempuan itu tengah sukses menjalankan bisnis kue Bolen.

Ada 13 karyawati yang bekerja di tempat usaha milik Suciati. Dan seluruhnya pernah menjadi korban kekerasan.

“Semuanya pernah menjadi korban,” kata Suciati, Selasa (31/12/2024) yang lalu.

Suciati mengatakan bahwa, pemberdayaan perempuan ini dilakukan secara tulus, demi menolong sesama perempuan.

Hasilnya, bisnis kue Bolen milik Suciati laris manis hingga jadi buruan banyak warga dan dijadikan sebagai oleh-oleh untuk keluarga.

Terlebih, saat hari libur menyambut kedatangan tahun 2025, kue yang berbahan dasar Pisang itu laris manis. Tak pelak, Suciati pun kebanjiran pesanan.

Berita Terkait :  Pelamar CPNS Pemprov Jatim Tertinggi Kedua se-Indonesia, Segini Gaji yang Diterima

“Jika hari biasa biasanya hanya menghabiskan pisang 40 cengkeh. Kalau musim libur seperti ini bisa tembus 100 cengkeh pisang,” tuturnya.

Dia menjelaskan, kue Bolen buatannya berbahan dasar 0isang dan tepung. Setelah diolah, kue Bolen ini dikenal dengan ciri khas mirip Kura-Kura dan pulennya.

Saking terkenalnya, penjualan kue Bolen produksi para perempuan korban kekerasan ini pun menembus pasar mancanegara seperti Australia, Bangladesh, hingga negara di luar negeri lainnya.

Namun jika musim libur, pemesanan banyak datang dari pemesan lokal. “Sebab dijadikan oleh-oleh untuk keluarga, jadi dikemas seperti hampers,” tuturnya lagi.

Kue Bolen yang diproduksi dari usaha milik Suciati harganya murah dan tergolong terjangkau oleh masyarakat.

“Mulai dari harga Rp 3 ribu per biji hingga Rp 90 ribu untuk paket hampers,” pungkasnya. [rif.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img