Malang, Bhirawa
Transformasi digital di lingkungan pesantren kini semakin nyata. Hal ini tampak dari pelatihan sistem informasi pondok pesantren yang diselenggarakan UPN Veteran Jawa Timur di PPAI Darun Najah 2 Malang melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) 2025 Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Kegiatan yang berlangsung di laboratorium komputer ini diikuti oleh sekitar 20 peserta dan menghadirkan suasana penuh semangat untuk menguasai teknologi pendidikan.
Pelatihan dipimpin oleh Muhammad Muharrom Al Haromainy, S.Kom., M.Kom. dosen Fakultas Ilmu Komputer Prodi Informatika, dengan materi seputar pengelolaan data guru, siswa, inventaris, hingga pemanfaatan platform e-learning.
Kehadiran sistem informasi ini diharapkan dapat membantu guru dalam menjalankan administrasi secara lebih terintegrasi, cepat, dan efisien. “Selama ini kita sering kerepotan dengan pencatatan manual yang menumpuk. Dengan sistem informasi, pekerjaan bisa lebih sederhana, data lebih rapi, dan guru punya waktu lebih untuk fokus pada kegiatan belajar mengajar,” ujar Muhammad Muharrom di hadapan para peserta.
Turut mendampingi, Afina Lina Nurlaili, S.Kom., M.Kom., bersama dua mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur, Theressa Marry Christianty dan Luthfiyana Mahrurin Abadi. Mereka memberikan panduan teknis langsung, sehingga guru bisa mempraktikkan penggunaan fitur-fitur sistem informasi secara nyata.
Menurut Ryan Purnomo, S.Pd., M.Pd., yang juga hadir dalam kegiatan ini, kesiapan sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam menyongsong era digital. “Perubahan teknologi tidak bisa kita hindari. Justru dengan memahami dan menguasai teknologi, kita bisa menggunakannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelayanan pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan PPAI Darun Najah 2 Malang, Dr. Imdad Rabbani, M.Kom., M.Pd., memberikan apresiasi atas kolaborasi ini. “Guru jadi lebih terbantu dalam administrasi, siswa pun mendapat wawasan baru soal teknologi. Ini yang kami harapkan dari transformasi digital di pesantren,” katanya.
Dengan pelatihan ini, pesantren diarahkan untuk lebih adaptif menghadapi perkembangan zaman. Sistem informasi sekolah bukan hanya sekadar alat administratif, melainkan juga jembatan untuk menghadirkan pendidikan yang lebih profesional, transparan, dan modern.
Kolaborasi ini menegaskan bahwa pesantren dapat terus relevan di tengah arus perubahan teknologi. Dukungan dari perguruan tinggi seperti UPN Veteran Jawa Timur menjadi langkah strategis agar guru dan siswa siap menghadapi era digital dengan percaya diri. [gat.wwn]