26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Upaya Penanggulangan Kusta, Menteri Kesehatan RI Kunjungi Sampang


Sampang, Bhirawa
Kunjungan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Kunjungi di Kabupaten Sampang, disambut hangat Bupati dan Wakil Bupati Sampang H Slamet Junaidi – Ahmad Mahfudz, di Pendopo Trunojoyo Sampang. Selasa (8/7/25).

Kedatangan Budi Gunadi Sadikin ke Kabupaten Sampang meninjau langsung upaya penanggulangan penyakit kusta, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memberantas penyakit menular tersebut.

Bupati Sampang, H Slamet Junaidi mengatakan bahwa, saat ini terdapat lebih dari 85 kasus kusta aktif atau baru yang sedang ditangani secara serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang.

Namun, ia memastikan bahwa seluruh pengobatan pasien kusta di Sampang diberikan secara gratis, baik di rumah sakit maupun layanan kesehatan primer.

“Pengobatan untuk warga Sampang wajib gratis. Tidak hanya ke tempat pelayanan kesehatan di Sampang, seluruh Indonesia juga gratis, yang terpenting memiliki KTP Sampang,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Sampang juga telah melakukan modifikasi pendekatan strategis bersama Kementerian Kesehatan untuk mengejar target ambisius, eliminasi kusta sebelum tahun 2030, bahkan ditargetkan rampung di tahun 2029.

“Kalau pemerintah pusat bilang 2030, saya bilang 2029 sudah harus selesai. Ini bukan janji, ini komitmen. Saya akan pastikan Camat-Camat hingga tenaga kesehatan bekerja bersama,” terangnya.

Di tempat yang sama, Mentri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti kepada masyarakat Kabupaten Sampang untuk tidak takut pada penyakit puspa.

“Penyakit ini tidak langsung menular, bahkan lebih susah menular dibanding TBC, COVID-19, atau penyakit menular lainnya,” katanya.

Berita Terkait :  Bawa 23 Medali, Jawa Timur Berjaya di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia

Menurutnya, puspa bisa dikenali dengan gejala sederhana, seperti munculnya bercak putih, merah, atau ungu pada kulit, yang bila disentuh tidak terasa sakit.

“Kalau ditemukan lebih cepat, langsung diberi obat MDT, dalam sebulan saja penularannya sudah berhenti,” tuturnya.

Bukan cuma pengobatan, dukungan untuk lingkungan sekitar pasien kusta juga sudah tersedia. Keluarga atau orang serumah bisa mendapat dosis pencegahan bernama PEC, cukup sekali minum saja.

“Sudah, selesai. Tidak perlu takut, tidak perlu dijauhi.” tegasnya. [lis.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru