Surabaya, Bhirawa
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memberangkatkan Tim Relawan Bencana untuk membantu masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru. Sebagai bentuk kepedulian sosial dan komitmen dalam misi kemanusiaan, tim yang dikirim berjumlah 12 orang, terdiri dari 10 mahasiswa dan 2 dosen pendamping, dan akan bertugas selama 3-4 hari memberikan layanan kesehatan, pendampingan gizi, serta dukungan bagi kelompok rentan di wilayah bencana, Rabu (26/11).
Wakil Rektor I Unusa, Prof. Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng., CSCP, CLTD, IPU., mengatakan pentingnya menjaga komitmen kemanusiaan dan menjalankan tugas dengan penuh empati.
“Bekerja dengan maksimal, bantu masyarakat sebaik mungkin, serta tetap jaga kesehatan, kondisi di lapangan tidak mudah, tapi semoga teman-teman relawan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi warga terdampak,” ujarnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unusa, Achmad Syafiuddin, S.Si., M.Phil., Ph.D., mengukapkan masa tanggap darurat Pemerintah Kab. Lumajang masih berlangsung beberapa hari ke depan, sebab itu durasi tugas relawan menyesuaikan kebijakan tersebut.
“Pemerintah Lumajang memperkirakan masa tanggap bencana sekitar 3-4 hari lagi, Jika masa tanggap diperpanjang, Unusa sudah menyiapkan kloter kedua yang siap diberangkatkan sewaktu-waktu,” tuturnya.
Lanjut Syafiuddin menyampaikan terdapat mahasiswa berasal dari S1 Kesehatan Masyarakat, S1 Gizi, S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, S1 Keperawatan, serta anggota UKM Mahasiswa Siaga Bencana (Magana).
“Magana merupakan UKM khusus kebencanaan di Unusa yang telah mendapatkan berbagai pelatihan bersama BPBD Jawa Timur, melalui pembekalan para mahasiswa memiliki kemampuan dasar penanganan bencana sehingga siap diterjunkan ketika terjadi keadaan darurat,” kata Syafiuddin.
Dosen Unusa sekaligus Manajer Program Unusa UNICEF, Rizki Amalia, SST, MPH, menjelaskan pengiriman relawan sekaligus menjadi bentuk implementasi kerja sama antara Unusa dan UNICEF terkait Program Rencana Kontingensi.
“Dinas Kesehatan Lumajang meminta dukungan relawan dari Unusa, ini sejalan dengan kerja sama rencana kontingensi Unusa-UNICEF di Lumajang, sehingga keberangkatan menjadi realisasi konkret dari program tersebut,” ucapnya.
Tim Relawan Unusa akan fokus pada layanan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), tambah Rizki, pemeriksaan tumbuh kembang anak, serta penyusunan kebutuhan gizi lansia. “Kami bertugas pada kawasan dengan radius 10 km dari titik terdampak, ini belum tersedia dapur PMBA maupun layanan pemeriksaan kesehatan anak di wilayah tersebut, sehingga kehadiran tim Unusa menjadi sangat strategis,” imbuhnya. [ren.wwn]


