Kota Malang, Bhirawa
Status sebagai kampus negeri terbaik tampaknya, sangat layak disandang oleh Universitas Brawijaya (UB), hal itu dibuktikan terus bertambahnya jumlah guru besar pada kampus tersebut.
Hari ini Senin (26/5), UB mengukuhkan 5 Profesor Lintas Fakultas, Bahas Ilmu Hukum Laut Hingga Beras Tinggi Protein Untuk Atasi Mereka adalah Prof. Dhiana Puspitawati, S.H., L.LM., Ph.D. dari Fakultas Hukum; Prof. Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih, M.Si. dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan; Prof. Ir. Sri Wahyuni, ST., MT., Ph.D., IPM., ASEAN Eng dari Fakultas Teknik; Prof. Dr. Drs. Unggul Pundjung Juswono, M.Sc. dari Fakultas MIPA serta Prof. Ir. Aji Sutrisno, M.Sc. PhD. dari Fakultas Teknologi Pertanian.
Prof. Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih, M.Si, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FKIP) UB ini mengembangkan ekstraksi hijau dengan NADES (Natural Deep Eutenic Solvents) untuk pendekatan ramah lingkungan yang dikombinasikan dengan daun mangrove untuk pengembangan produk pangan dan nutraseutikal.
Sementara Prof. Dhiana Puspitawati, SH, LL.M, Ph.D. membawakan orasi “Solusi Inovatif dalam Menangani Sengketa Hukum Laut”. Prof. Dhiana menawarkan pendekatan baru dalam menyelesaikan sengketa hukum laut antarnegara, melalui model Coexistent Hybrid (Coex-Hyb).
Guru besar lainnya, adalah Prof. Ir. Sri Wahyuni, ST., MT., Ph.D., IPM., ASEAN Eng ia mengurai “Inovasi Smart Water untuk Manajemen Air Waduk Berbasis Satelit Dan Iklim Masa Depan”.
Sedangkan Profesor Dr. Drs. Unggul Pundjung Juswono, M.Sc. dari Fakultas MIPA. Ia menawarkan Bio Impedance Analyzer (BIA) untuk deteksi kekurasakan jaringan tubuh. “Kombinasi BIA yang non-invasif dengan AI memungkinkan untuk mendeteksi kerusakan jaringan secara otomatis tanpa intervensi manual,” tegasnya.
Terakhir, Prof. Ir. Aji Sutrisno, M.Sc. PhD. dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UB, menawarkan kunci Indonesia menuju Bioekonomi Sirkular dan bebas krisis iklim melalui enzym, dengan gagasan Bioekonomi Sirkular Terpadu atau “BEST Biokatalis”. [mut.wwn]


