28 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Universitas Brawijaya Jadi Kampus AI Talent Factory Pertama Nasional

Kuliah tamu bertajuk “Indonesia Menuju Kemandirian AI: Strategi Nasional dan Peran Generasi Muda”, Jumat (19/9).

Kota Malang, Bhirawa.
Kampus Universitas Brawijaya (UB) menjadi yang pertama ditunjuk sebagai lokasi proyek pengembangan AI Talent Factory sebelum dikembangkan ke perguruan tinggi lain di Indonesia.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, S.Fil M.Sc MB A, menyampaikan hal tersebut dalam kuliah tamu bertajuk “Indonesia Menuju Kemandirian AI: Strategi Nasional dan Peran Generasi Muda”, Jumat (19/9).

Menurut Nezar, program AI Talent Factory merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memenuhi kebutuhan talenta digital di bidang kecerdasan buatan. Program inikata dia diharapkan membentuk talenta terbaik yang dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan terkini, sehingga mampu melakukan riset dan mengembangkan solusi adopsi AI di tengah masyarakat.

Ia menambahkan, pemanfaatan AI dapat digunakan untuk menekan angka stunting, mendukung program makanan bergizi, meningkatkan efisiensi sektor kesehatan hingga bisnis. Pemerintah, lanjutnya, telah menyiapkan empat arah kebijakan AI nasional, yakni penguatan kolaborasi lintas sektor, pengembangan inovasi, peningkatan kapabilitas teknologi dan riset, serta mitigasi risiko.

Sementra itu, Rektor UB, Prof Widodo, S.Si MSi, Ph D Med, Sc., menyambut baik peluncuran program tersebut. Ia menilai kebutuhan talenta digital terus meningkat, sementara kesempatan kerja formal hanya menyerap sekitar 30 persen dari lulusan perguruan tinggi setiap tahun.
Ini urai rektor menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri agar bisa terserap di berbagai sektor.

Berita Terkait :  Telkomsel Kembali Tanam 10.600 Mangrove Hasil Donasi Poin Pelanggan untuk Kurangi Emisi Karbon

“Termasuk membuka peluang usaha baru di bidang digital dan AI,” ungkapnya.

Kepala BPSDM Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, Ph.D., menambahkan Indonesia membutuhkan sekitar 580 ribu talenta AI digital. Namun hingga kini, lulusan perguruan tinggi maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

“Melalui kolaborasi UB dan BPSDM Komdigi, mahasiswa diharapkan bukan hanya menjadi pengguna, tapi juga bagian dari solusi pengembangan AI untuk Indonesia,” tandasnya. (mut.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru