25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Universitas Brawijaya Desak Pemerintah Lakukan Transformasi Total Sektor Pertanian


Kota Malang, Bhirawa
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) mendesak pemerintah untuk melakukan transformasi menyeluruh terhadap sistem pertanian nasional.

Seruan ini disampaikan dalam forum Outlook Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2025 yang digelar dalam rangka Dies Natalis ke-65 UB, Rabu (5/11) di Gedung Samantha Krida Kampus setempat.

Dengan mengusung tema “Membangun Masa Depan Hijau”, FP UB menyoroti lemahnya dampak dari investasi besar pemerintah di sektor pertanian.

Dekan FP UB, Prof. Dr. Ir. Mangku Purnomo, M.Si., Ph.D., menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa.

“Investasi besar jangan sampai hanya menjadi angka. Kita harus memastikan hasilnya benar-benar berdampak,” tegas Mangku.

Mangku mengkritisi lemahnya ekosistem industri pangan di Indonesia. Menurutnya, regulasi yang tumpang tindih dan minimnya konektivitas antar sektor membuat sistem pangan nasional berjalan tidak efektif.”Kita belum punya sistem industri pangan yang terintegrasi. Regulasi dan koneksi antar sektor harus diperkuat,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan perlunya modernisasi produksi hortikultura seperti cabai dan bawang yang kerap menjadi pemicu inflasi, serta pentingnya penguatan koperasi petani dan reformasi agraria yang menyentuh kebutuhan riil petani kecil. “Petani kecil harus dilibatkan dalam sistem yang lebih besar agar pengelolaan lahan lebih efisien,” tambahnya.

Ia menambahkan bahwa Outlook Pertanian akan dirilis secara rutin setiap tahun sebagai bahan evaluasi dan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah. “Ini pertama kalinya kami meluncurkan Outlook Pertanian. Ke depan, kami akan lakukan setiap tahun agar kajian ini bisa membantu pembuat kebijakan,” tutupnya.

Berita Terkait :  Pemprov Jatim dan DPRD Sepakati Perda KTR

FP UB berharap media massa turut berperan aktif dalam menyebarluaskan gagasan pertanian modern dan mendorong kesadaran publik terhadap pentingnya kemandirian pangan nasional.

Sementara Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Dr. Sri Nuryanti, S.TP., M.P., menekankan bahwa pengelolaan sumber daya manusia dan alam pertanian yang baik dapat menyelesaikan 70 persen persoalan ketahanan pangan.

“Kalau SDM dan SDA pertanian dikelola dengan baik, maka 70 persen masalah ketahanan pangan bisa diselesaikan,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lahan produktif. “Pembangunan jalan, hunian, dan logistik harus seimbang tanpa merusak lahan baku sawah,” tegasnya. [mut.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru