Situbondo, Bhirawa
Keberhasilan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Situbondo, Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Jatim, dalam mengelola lahan pertanian menarik perhatian dari kalangan dunia akademik di Kota Santri, yakni kampus Unars Situbondo.
Itu diwujudkan dengan adanya kunjungan studi dari Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh (UNARS) Situbondo, ke Rutan Kelas IIB Situbondo, kemarin lusa. Kunjungan tersebut merupakan bentuk apresiasi sekaligus pembelajaran terhadap pemanfaatan lahan pertanian yang dikelola oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Situbondo.
Dekan Fakultas Pertanian Unars (Universitas Abdurachman Saleh) Situbondo, Andina Wibowo mengungkapkan rasa kagumnya atas pencapaian bidang tanaman pertanian di lahan produktif Rutan Situbondo. “Kami melihat langsung bagaimana sistem pertanian di sini dikelola dengan baik. Bahkan sudah menghasilkan produk yang layak jual,” ujar Andina Wibowo.
Kunjungan ini, lanjut Andina, juga diisi dengan diskusi interaktif mengenai teknik budidaya yang diterapkan, tantangan dalam pengelolaan pertanian di dalam lingkungan yang terbatas. “Selain itu, juga dibahas terkait penjajakan potensi kerja sama riset dan pengembangan antara Unars dan Rutan Situbondo,” papar Andina Wibowo.
Kolaborasi semacam ini, urai dia, diharapkan dapat terus dikembangkan guna mendukung program pembinaan di satuan kerja pemasyarakatan. “Ya ini bisa menjadi wadah pembelajaran nyata bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Unars Situbondo,” terang Andina Wibowo.
Dalam kunjungan Fakultas Pertanian Unars tersebut, rombongan mahasiswa dan dosen disambut langsung oleh Plt. Kepala Rutan Situbondo, Julandra Wikjatmiko bersama para petugas Rutan yang terlibat dalam program pembinaan pertanian.
“Mereka diajak keliling melihat langsung area pertanian yang telah dimanfaatkan secara produktif. Mulai dari budidaya sayuran terong, selada, daun mint dan komoditas tanaman yang lain,” papar Julandra Wikjatmiko, Plt Kepala Rutan Situbondo.
Masih kata Julandra Wikjatmiko, program pertanian tersebut merupakan bagian dari pembinaan kemandirian bagi para WBP. “Kami ingin para warga binaan pemasyarakatan ini tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga memiliki bekal keterampilan saat nanti terjun kembali ketengah masyarakat,” pungkas Julandra. [awi.wwn]