Surabaya, Bhirawa
Tiga mitra UMKM binaan PT BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jatim telah berhasil menembus pasar Indonesia Timur, khususnya Maluku.
Dalam komitmennya memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bank UMKM Jatim mendampingi mitra binaannya dalam misi dagang ke Ambon, Maluku, yang digelar Rabu, (23/4).
Plt Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Irwan Eka Wijaya, mengungkapkan keikutsertaan mitra binaan ini bukan sekadar program jangka pendek, melainkan bagian dari visi jangka panjang Bank UMKM Jatim untuk menghubungkan UMKM lokal dengan pasar yang lebih luas.
“Kami percaya, saat UMKM diberi akses ke pasar baru, bukan hanya bisnisnya yang tumbuh, tetapi juga martabat dan semangat pelakunya. Misi dagang ini bukan sekadar perjalanan bisnis, melainkan perjalanan pemberdayaan,” terangnya.
Sementara itu, misi dagang ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai jembatan untuk mempertemukan pelaku usaha dari Jatim dengan calon pembeli potensial dari kawasan timur Indonesia.
Kegiatan ini mengusung skema government to business (G2B) dan business to business (B2B), yang diharapkan mampu membuka pasar baru serta memperluas jaringan distribusi produk-produk unggulan Jawa Timur.
Bahkan partisipasi mitra binaan Bank UMKM Jatim menjadi bukti nyata bahwa UMKM bisa tumbuh pesat dengan dukungan pembiayaan dan pendampingan yang tepat sasaran. Adapun Tiga mitra binaan yang ikut dalam misi dagang ini adalah Zyllan Leather, Yumi Snack dan Kampoeng Melon The Pradah.
Zyllan Leather, industri rumahan asal Sidoarjo, memproduksi sepatu, tas dan dompet bermotif dari kulit. Usaha ini dirintis oleh pasangan David Iswaluddin dan Ritnawati dari sebuah bengkel kecil di rumah.
Kini, produknya telah menembus berbagai pameran antar daerah. Zyllan Leather adalah penerima Prokesra (Program Kredit Sejahtera), salah satu produk unggulan Bank UMKM Jatim yang memberikan pembiayaan ringan serta pendampingan untuk pelaku usaha mikro agar naik kelas. “Kami senang produk Zyllan Leather bisa dipasarkan ke Maluku,” ujar David.
Dari Blitar, Yumi Snack membawa berbagai jenis keripik hasil produksi rumahan. Usaha milik Tarmini ini menjajaki peluang kerja sama distribusi di Maluku. Tarmini juga merupakan penerima Prokesra dengan bunga hanya 3 persen dan plafon hingga Rp50 juta.
“Misi dagang ini memberi saya pengalaman dan harapan baru untuk usaha kecil saya. Terima kasih Bank UMKM Jatim,” tuturnya.
Untuk Kampoeng Melon The Pradah yang dikelola Suyanto mengusung pertanian modern berbasis greenhouse dan pemupukan sistemik, sehingga mampu menghasilkan melon berkualitas ekspor. Ia adalah penerima PKPJ (Produk Kredit Petani Jawa Timur), skema pembiayaan khusus petani produktif dari Bank UMKM Jatim.
“PKPJ membantu saya membangun greenhouse. Kalau hanya mengandalkan dana pribadi, mungkin butuh waktu bertahun-tahun,” kata Suyanto.[riq.kt]


