Kota Batu, Bhirawa
Keberadaan dan kontribusi UMKM berbasis budaya di Kota Batu dapat mendorong ekonomi kreatif masyarakat sekaligus memperkuat sektor pariwisata yang ada di kota ini. Hal ini ditegaskan Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto saat mendampingi proses visitasi penilaian Nominasi Local Hero Pariwisata 2025 oleh Kemenparekraf dan Tim Dewan Juri Media Kompas.
“UMKM berbasis seni memiliki peran penting dalam memperkaya identitas budaya Kota Batu dan membuka ruang pembelajaran bagi anak-anak muda. Dan Pemerintah Kota Batu akan terus mendukung agar dampaknya semakin luas bagi masyarakat.”ujar Heli Suyanto, Senin (24/11).
Ia menegaskan bahwa Pemkot Batu berkomitmen menciptakan ruang kolaborasi dan inovasi untuk memperkuat ekosistem UMKM budaya di kota ini. Demikian juga saat Kemenparekraf RI dan Tim Dewan Juri Media Kompas melakukan Visitasi Local Hero Pariwisata 2025 di sentra batik milik Anjani, salah satu nominasi asal Kota Batu.
Selain itu Pemkot Batu juga berkomitmen untuk siap mengakomodasi dan mengimplementasikan setiap rekomendasi dari hasil dialog kreatif antara pemkot dan komunitas ekonomi kreatif (ekraf). Seperti ditegaskan Wali Kota Batu, Nurochman yang menyatakan pentingnya ruang kreatif yang tidak terbatasi oleh ketentuan birokrasi yang kaku.
Nurochman menyampaikan kesiapan untuk membuka akses ruang, waktu, bahkan dukungan anggaran kepada pelaku ekraf selama tetap sesuai dengan regulasi yang berlaku. “Pemkot siap memfasilitasi dan menindaklanjuti ide-ide kreatif melalui skema formal seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan dokumen perencanaan lainnya,” ujar Cak Nur, panggilan akran Nurochman.
Iapun berharap ide dan gagasan yang sudah muncul dari pelaku ekraf tidak berhenti di narasi atau normatif belaka. Artinya, ide dan gagasan kreatif tersebut harus benar-benar diimplementasikan.
Pemkot Batu telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan ekraf. Salah satu di antaranya diwujudkan dengan menggelar acara “Njagong Bareng Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bersama Komite Ekraft” pada bulan Juli lalu. Kegiatan ini digelar di Kampung Wisata Kuliner Desa Tulungrejo, Kota Batu ini dihadiri langsung Walikota Nurochman dan Wawali Kota Heli Suyanto.
Pertemuan tersebut menjadi ruang dialog terbuka antara pemerintah dan para pelaku ekonomi kreatif untuk saling memberikan ide dan gagasan. Tujuannya, menjaring rekomendasi strategis bagi arah kebijakan Pemkot Batu ke depan.
“Formalitas dalam pemerintahan memang tidak mudah dihindari. Namun ruang-ruang kreatif tidak boleh dibatasi oleh aturan yang justru menghambat inovasi,” tandas Cak Nur. [nas.wwn]


