Surabaya, Bhirawa
Universitas Surabaya (Ubaya) menjadi jadi Tuan Rumah Olimpiade Peneliti Siswa Indonesia (OPSI) 2025, berkerjasama dengan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia pembukaan acara di Ubaya Sports Center, Kampus Ubaya.
OPSI di ikuti oleh Pendidikan Dasar dan Menengah Tingkat Nasional 2025, sebanyak 284 peserta terdiri dari 139 peserta jenjang SMP/MTs/sederajat dan 145 peserta jenjang SMA/MA/SMK/MAK/sederajat dari 20 provinsi dan 2 Sekolah Indonesia Luar Negeri, Selasa, (11/11).
Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kemendikdasmen, Dr. Maria Veronica Irene Herdjiono, S.E., M.Si., mengatakan kompetisi ini jadi upaya kementerian mencari talenta-talenta muda yang unggul untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional, nantinya peserta akan melakukan presentasi dan memamerkan hasil penelitiannya, bidang lomba yang diuji seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Terapan (IPT), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
“Puspresnas menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi agar siswa jenjang dasar dan menengah bisa memiliki pemahaman tentang dunia kampus sejak dini, bertujuan setelah lulus dari sekolah menengah, nantinya peserta melanjutkan karya yang telah dibuat,” ujarnya.
Lanjut Maria menjelaskan OPSI bukan bukan perwakilan dari provinsi atau perwakilan dari daerah, Jadi murni benar-benar berdasarkan dari penilaian proposal dan hasil penelitiannya. “Acuannya bukan sebagai delegasi provinsi, kalau diperkenalkan sebagai provinsi mana, itu hanya sebagai menunjukkan, Tapi berbeda dengan OSN, Kalau seperti Olimpiade Sains itu di tahun sebelumnya, itu mereka sebagai perwakilan provinsi, tahun ini pun di OSN ada mekanisme semifinal, sehingga kembali di situ terfilter siapa yang terbaik, mereka yang akan sampai ke tingkat nasional, yang FLS2N (Seni), itu baru perwakilan dari provinsi, Jadi ya memang berbeda konsepny,” tutur Maria.
Maria mengukapkan peningkatan skor PISA (Program Penilaian Siswa Internasional), kemudian kemampuan berpikir kritis, dan sampai pada kalau Talenta Unggul. “Kami dari Kemendikdasmen mensupport untuk menyiapkan bibit talenta Unggul di bidang riset inovasi, Jadi sejak dini mereka pendidikan dasar itu mendalami tentang riset, mengalami atau melakukan percobaan-percobaan, sampai dengan bisa tahu di kondisi permasalahan di nyata,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Ubaya, Prof. Dr. apt. Christina Avanti, menyampaikan akan membuka laboratorium-laboratorium penelitian yang tersebar di 8 fakultas agar para peserta dapat melihat langsung bagaimana riset di Ubaya dijalankan.
“Para finalis dan guru pendamping akan berkesempatan bertemu dengan peneliti dan dosen-dosen Ubaya yang juga merupakan peneliti untuk siap berbagi pengalaman, berdiskusi, bahkan menjajaki kolaborasi untuk masa depan, kami mendukung kegiatan sebagai langkah awal menuju masa depan riset Indonesia yang gemilang,” pungkasnya.
Prof. Tina menambahkan Ubaya sebuah kampus yang sangat menghargai inovasi, juga menjadi salah satu dari kampus yang termasuk dihargai di dalam penelitian, menjadi kampus terbaik swasta pada bidang penelitian menurut Simago, kami ingin menularkan juga jiwa-jiwa, pemikiran-pemikiran, ide-ide kepada peneliti-peneliti muda,” imbuhnya. [ren.wwn]


