26 C
Sidoarjo
Wednesday, April 2, 2025
spot_img

Ubaya Berinovasi Ciptakan Alat Pengelasan Mengunakan Mesin Bubut

Meraih Juara Inovasi Laboran dari Kemendikbudristek

Surabaya, Bhirawa
Tim Laboran dan Dosen Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Ubaya berinovasi alat bantu pengelasan gesek berputar (Rotary Friction Welding) yang ekonomis, Surabaya.

Para dosen membuat mesin bubut lama yang sudah ada di laboratorium, sehingga biaya produksi rendah dan alat ini mudah dibongkar pasang. Inovasi tersebut berhasil meraih terbaik pertama karya inovasi laboran kategori rekayasa teknologi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Tim laboran terdiri dari Thomas Widyadmoko, S T Misdi, S T, dan Prihartono, dibimbing oleh dosen Hudiyo Firmanto, Ph D, latar belakang pembuatan inovasi ini karena mesin Rotary Friction Welding (RFW) yang biasanya digunakan untuk penyambungan dua material berbahan logam yang dijual sangat mahal di pasaran.

Ketua Tim laboran Thomas Widyadmoko, mengatakan membuat materi pengelasan pada praktikum proses manufaktur tidak bisa dilakukan karena keterbatasan alat. Adanya inovasi ini, mahasiswa dan dosen dapat menggunakannya untuk penelitian yang berhubungan dengan pengelasan dalam keadaan padat (solid state welding).

“Keunggulan dari alat bantu ialah kompatibel dengan berbagai mesin bubut manual, bisa mengatur variasi putaran spindle (poros penjepit), diameter, serta waktu dan tekanan, sehingga cocok untuk penelitian. Selain itu, biaya pembuatan relatif murah dan mudah untuk dibongkar pasang” katanya.

Lanjut Thomas, mengatakan pengoperasiannya mudah, dapat dipakai untuk menyambung material yang berbeda, serta menghasilkan sambungan las yang kuat.

Berita Terkait :  BULD DPD RI Dorong Percepatan Penataan Ruang Wilayah

“Bukan hanya digunakan untuk penelitian dan dosen, tetapi alat ini juga diperuntukan sebagai pusat kajian dan pembelajaran instansi di luar Ubaya terutama UMKM di sekitar Surabaya yang berkeinginan untuk belajar tentang RFW” papar Thomas.

Thomas menambahkan bahwa alat bantu berhasil menjadi terbaik pertama karya inovasi laboran kategori rekayasa teknologi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), berhasil mengalahkan 57 perguruan tinggi negeri maupun swasta dari 17 provinsi di Indonesia, karya ini pun mendapat hak cipta pada bulan November lalu.

“Kedepan akan melakukan beberapa pengembangan seperti otomatisasi proses pengelasan dan pengadaan mesin bubut yang khusus dipakai RFW, Serta kami membuka peluang kerja sama dengan industri atau UMKM dan membuat replikasi alat untuk stakeholder di luar Ubaya,” pungkasnya. [ren]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru