29 C
Sidoarjo
Wednesday, July 3, 2024
spot_img

Turunkan Angka Stunting, Sejumlah Daerah di Jatim Terima Penghargaan BKKBN

Situbondo, Bhirawa
Beberapa kabupaten/kota di Jatim berhasil meraih penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setelah berhasil menurunkan angka stunting berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023.

Kabupaten/kota di Jatim yang menerima penghargaan dari BKKBN seperti Pemkab Situbondo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, dan beberapa daerah lainnya. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Menko PMK-RI dengan didampingi Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pada acara Malam Apresiasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) Ke-31 di kawasan Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Kota Semarang, Jawa Tengah Jumat, (28/6).

Bupati Situbondo Karna Suswandi melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Muhammad Imam Darmaji mengatakan, penghargaan tersebut diterima karena Pemkab Situbondo berhasil menurunkan prevalensi stunting terendah ketiga tingkat nasional.

“Penurunan prevalensi stunting kita sangat bagus sekali. Di mana pada tahun 2022 angka prevalensi stunting kita 30,9 persen turun menjadi 4,1 persen di tahun 2023. Di tingkat nasional prevalensi stunting kita nomor tiga ini cukup membanggakan,” ujar mantan Kadis Peternakan Kabupaten Situbondo melalui sambungan telepon, Sabtu (29/6).

Menurut Imam, keberhasilan menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Situbondo tak lepas dari kerja keras jajaran OPD. “Kalau tugas kami itu memberikan advokasi dan pendamping. Jadi masing-masing OPD itu ada tugasnya sendiri. Kalau Dinkes itu masalah penanganan gizi mulai dari ibu hamil hingga balita. Sedangkan Dinas PUPP itu masalah jamban keluarga, sanitasi dan RTLH. Khusus untuk urusan ketersediaan pangan itu menjadi tugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta Dinas Peternakan dan Perikanan. Terakhir, untuk urusan jaminan sosial itu tugasnya Dinsos,” beber mantan Camat Jangkar itu.

Berita Terkait :  Cegah Abrasi, Polisi Bersama Pemdes Duwet Tanam 3000 Bibit Pohon Mangrove

Meskipun berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 4,1 persen di Tahun 2023, kata Imam, Bupati Karna Suswandi meminta jajaran OPD untuk terus bekerja keras, sehingga prevalensi stunting Kabupaten Situbondo di Tahun 2024 ini bisa kembali turun diangka 3 persen atau bahkan zero stunting.

“Kalau sesuai instruksi presiden itu 14 persen di tahun 2024 sudah kita lalui. Tetapi kemarin bapak bupati meminta stunting di Kabupaten Situbondo bisa turun lagi di 3 persen atau zero stunting di akhir tahun 2024 mendatang,” pungkas mantan Staf Ahli Bupati Situbondo itu.

Penjabat Bupati Bojonegoro Adriyanto sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, “Alhamdulillah malam ini Kabupaten Bojonegoro mendapatkan penghargaan penurunan prevalensi stunting tertinggi Se-Indonesia,” tuturnya.

Ia juga mengatakan saat ini angka stunting di Bojonegoro ada pada angka 14,1% sehingga turun drastis yang sebelumnya 24%. “Tentunya harapan saya di tahun ini mudah-mudahan bisa turun di bawah 10%. Tentu dibutuhkan koordinasi dan kerja sama dari seluruh komponen masyarakat untuk menekan jauh lebih dalam stunting di Bojonegoro,” katanya.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, penghargaan tersebut menjadi spirit dan motivasi bersama untuk terus mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.

“Alhamdulillah saya hari ini (Jumat Malam) menerima tanda penghargaan kabupaten/kota kategori penurunan prevalensi stunting tertinggi tahun 2023 dari BKKBN. Ini menjadi komitmen kita bersama menciptakan generasi yang unggul, berkualitas, dan berkarakter agar anak-anak kita menjadi bagian dari Indoensia emas 2045,” ucap Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu.

Berita Terkait :  Pantarlih Tulungagung Sukses Coklit 36 Ribu Data Potensial Pemilih Pilkada di Hari Pertama

Pak Yes menjelaskan, angka stunting di Kabupaten Lamongan sempat mencapai 27,05 persen ditahun 2022. Dengan berbagai kolaborasi pentahelix angka tersebut mengalami penurunan secara drastis menjadi 9,4 persen pada 2023. Capaian ini mampu mencapai target dari BKKBN sebesar 12,3 persen di tahun 2024. [awi,bas,aha.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru