30 C
Sidoarjo
Saturday, December 6, 2025
spot_img

Tuntas, 17 Hari Dinsos Jatim Beri Layanan Sosial Tragedi Al Khozini, 63 Korban Meninggal Berhasil Teridentifikasi dan Kembali ke Keluarga

Pemprov Jatim, Bhirawa
Selama 17 hari hari berturut-turut, sejak 29 September hingga 15 Oktober 2025 Dinas Sosial (Dinsos) Jatim menuntaskan seluruh rangkaian layanan sosial dalam penanganan tragedi Al Khozini dengan cepat, terukur, dan penuh empati.

Seluruh insan Dinsos Jatim bersama pilar-pilar sosial bekerja tanpa henti memberikan layanan kemanusiaan. Mulai dari tanggap darurat di lokasi kejadian hingga pendampingan psikososial dan pemulangan jenazah korban ke keluarga masing-masing.

Kepala Dinsos Jatim Dra. Restu Novi Widiani, M.M., menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi tersebut sekaligus apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses kemanusiaan ini.

“Sejak hari pertama kejadian, seluruh insan Dinsos Jatim beserta pilar-pilar sosial langsung bergerak. Tidak hanya menyalurkan bantuan logistik, tetapi juga memastikan setiap keluarga korban mendapatkan pendampingan dan rasa aman,” ujarnya.

Peran Dinsos Jatim bersama pilar-pilar sosial menjadi salah satu kekuatan di balik lancarnya proses identifikasi dan penanganan para korban. Taruna Siaga Bencana (Tagana) dengan sigap mendirikan dapur umum, sementara Pelopor Perdamaian (Pordam) menyiapkan dapur air, dan tim Jatim Social Care (JSC) memberikan layanan dukungan psikososial. Sinergi itu menjadi bentuk nyata dari semangat gotong royong sosial Jawa Timur.

Tagana diketahui langsung bergerak begitu kabar duka datang. Dapur umum pertama didirikan di posko Pondok Pesantren Al Khoziny sejak Senin (29/95) hingga Senin (6/10), menyediakan makanan sehat tiga kali sehari bagi keluarga korban, relawan, dan petugas gabungan. Dalam sehari, tak kurang dari 4.500 porsi makanan tersalurkan.

Berita Terkait :  Bupati Pasuruan Nyatakan SOP BGN Berjalan Baik dan Konsisten

Tak tanggung-tanggung, untuk tetap memenuhi kebutuhan logistik, dua dapur umum didirikan. Selain di posko ponpes, dapur umum juga berdiri di posko Dinkes Jatim yang bersebelahan dengan RS Bhayangkara sejak Jumat (3/105) hingga proses identifikasi jenazah di RS Bhayangkara selesai, Rabu (15/10).

Pendirian dapur umum itu diikuti dengan pendirian dapur air oleh Pelopor Perdamaian (Pordam), baik di posko Ponpes Al Khoziny maupun Posko RS Bhayangkara. Seluruh tim bekerja selama 24 jam penuh.

Sebagai informasi, proses identifikasi jenazah korban tragedi Al Khoziny, Sidoarjo, berakhir. Pada Rabu (15/10), Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi lima jenazah terakhir, melengkapi 58 jenazah sebelumnya. Dengan demikian, total korban meninggal dunia dalam tragedi memilukan ini mencapai 63 orang.

Novi mengungkapkan, setiap langkah yang dilakukan oleh Dinsos Jatim beserta pilar sosial dilandasi semangat kemanusiaan dan empati mendalam terhadap para korban.

“Kami hadir sebagai keluarga besar yang turut merasakan duka mereka. Melalui dapur umum, dapur air, dan layanan psikososial, kami berusaha menyalurkan kehangatan di tengah suasana kehilangan,” ungkapnya.

Langkah cepat ini menjadi cermin solidaritas sosial Jawa Timur. Tak hanya aspek logistik yang diperhatikan, Dinsos Jatim juga memperhatikan aspek psikologis para korban dan keluarganya. Melalui Jatim Social Care (JSC), layanan dukungan psikososial (LDP) diberikan sejak hari pertama, baik di lokasi kejadian, rumah sakit tempat para korban dirawat, RS Bhayangkara tempat keluarga korban menunggu proses identifikasi jenazah hingga berlanjut di rumah korban.

Berita Terkait :  Wujudkan Pelabuhan Bersih, TPS Perkuat Komitmen Pelindo Bersih

LDP berperan penting dalam membantu keluarga korban mengelola kesedihan dan mencegah trauma jangka panjang. Pendampingan dilakukan secara intensif oleh tim terlatih yang memahami pentingnya pemulihan emosional di tengah bencana.

Terlebih, Dinsos Jatim memfasilitasi pemulangan salah satu jenazah korban tragedi Al Khoziny asal luar Jawa. Dengan penuh kehati-hatian, Dinsos Jatim memastikan seluruh proses berjalan sesuai prosedur dan penuh penghormatan. Koordinasi dilakukan dengan Dinsos asal dan pihak keluarga agar prosesi pemulangan berlangsung lancar. Langkah ini menjadi bukti bahwa perhatian Dinsos Jatim tak hanya berhenti pada wilayah Jawa Timur, namun juga menjangkau seluruh warga terdampak tanpa memandang batas daerah.

Meski proses identifikasi jenazah telah usai, Dinsos Jatim belum berhenti memberikan perhatian. Pendampingan kepada korban terus dilakukan agar mereka mendapatkan hak-hak sosialnya. Bahkan bagi korban yang terpaksa diamputasi akibat luka serius, Pemprov Jatim melalui Dinsos Jatim telah menyiapkan bantuan alat bantu seperti kaki dan tangan palsu.

“Komitmen Dinsos Jatim dalam tragedi Al Khoziny menjadi bukti bahwa pelayanan sosial tidak berhenti pada saat tanggap darurat saja. Lebih dari itu, langkah-langkah pemulihan dan pendampingan jangka panjang terus diupayakan agar setiap korban bisa bangkit kembali dengan martabat yang utuh,” pungkasnya. [rac.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru