Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Sosial (Dinsos) Jatim bersama Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Jatim serta Komisi E DPRD Jatim melakukan kunjungan studi tiru ke Camp Assessment Dinas Sosial (Dinsos) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (21/10/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk memperkuat sinergi dan saling berbagi pengalaman dalam pengelolaan layanan bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Sebagai informasi, Camp Assessment Dinsos DIY merupakan tempat penerimaan awal bagi PPKS yang ditemukan di wilayah Yogyakarta. Di tempat tersebut, dilakukan asesmen menyeluruh untuk menentukan langkah penanganan yang tepat, sebelum individu yang bersangkutan diarahkan ke layanan rehabilitasi atau pemberdayaan sosial sesuai kebutuhannya.
Kepala Dinsos Jatim, Dra. Restu Novi Widiani, MM, mengapresiasi inovasi yang dijalankan oleh Dinsos DIY melalui Camp Assessment tersebut. Menurutnya inovasi yang dilakukan Dinsos Yogyakarta ini luar biasa. “Program ini memberikan layanan rehabilitasi sosial yang terintegrasi sehingga para PPKS bisa kembali beradaptasi dan berdaya di tengah masyarakat secara mandiri,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Novi turut didampingi oleh Sekretaris Dinsos Jatim Yusmanu SST, Kepala Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Laras (UPT RSBL) Kediri, Kepala Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Karya (UPT RSBK) Madiun, Kepalan RSBK Pasuruan dan Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PRS PMKS) Sidoarjo. Pada kesempatan itu Dinsos Jatim berdialog langsung dengan tim pelaksana Camp Assessment untuk memahami mekanisme asesmen, layanan intervensi awal, hingga strategi reintegrasi sosial yang diterapkan di DIY.
Lebih lanjut, Novi menjelaskan bahwa Dinsos Jatim sebenarnya telah menerapkan konsep serupa, meski belum dinamai secara formal seperti Camp Assessment. “Kami di Jatim sudah melaksanakan proses asesmen dan penyelesaian kasus secara terpadu melalui tagline Melayani Menyelesaikan. Prinsipnya bukan hanya menilai kebutuhan PPKS, tapi juga memastikan mereka bisa bangkit dan mandiri,” ungkapnya.
Bahkan, seluruh UPT dan Balai di lingkungan Dinsos Jatim memiliki kewenangan melakukan asesmen lapangan. Namun, titik sentral kegiatan tersebut berada di Balai PRS PMKS Sidoarjo sebagai pusat layanan utama, khsusunya dalam penanganan PPKS orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Selain itu, Dinsos Jatim juga aktif melakukan penjangkauan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan melalu Jatim Social Care (JSC) Tim Respon Kasus. JSC ini memungkinkan identifikasi dini terhadap warga yang memerlukan layanan sosial tanpa menunggu laporan dari masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinsos DIY, Endang Patmintarsih, S.H., M.Si., menyambut baik kunjungan jajaran Dinsos Jatim dan berharap sinergi ini dapat memperkuat kerja sama antarprovinsi dalam penanganan masalah sosial. “Camp Assessment merupakan bagian dari komitmen Pemerintah DIY untuk menangani permasalahan sosial dan mendukung terwujudnya lingkungan yang lebih sejahtera, termasuk melalui program Zero Gepeng,” tutur Endang.
Endang menambahkan, keberadaan Camp Assessment diharapkan mampu mempercepat penanganan bagi PPKS yang ditemukan di lapangan, sekaligus memberikan pelayanan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Model ini dinilai efektif dalam mengurangi jumlah gelandangan dan pengemis di wilayah DIY.
Kunjungan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan rencana tindak lanjut, di mana Dinsos Jatim akan meninjau kemungkinan penerapan sistem serupa dengan menyesuaikan kebutuhan dan karakteristik wilayah Jawa Timur. Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat layanan sosial lintas daerah demi terciptanya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.[rac.ca]