Situbondo, Bhirawa.
Untuk memberikan pelayanan yang prima dan maksimal kepada masyarakat Kota Santri Pancasila Situbondo, RSAR (Rumah Sakit dr Abdoerahem) Situbondo, meresmikan tiga sarana baru, Rabu (10/7). Peresmian tersebut dipimpin Bupati Karna Suswandi, Wabup Nyai Hj dan didampingi Direktur RSAR dr Roekmy Prabarini Ario. Sejumlah pimpinan OPD ikut serta menyaksikan kegiatan tersebut.
Direktur RSAR Situbondo, dr Roekmy Prabarini Ario, mengatakan, TOHB merupakan terapi dengan menggunakan oksigen murni 100 persen udara dengan tekanan tinggi 2,4 AK. “Itu seperti kita menyelam di kedalaman 14 meter di bawah permukaan laut,” ucap mantan Direktur RSUD Asembagus Situbondo itu.
dr. Roekmy mengungkapkan, alasan RSAR Situbondo mempunyai layanan TOHB karena Kabupaten Situbondo terkenal dengan sebutan “kota selam ” dan “kota militer ” yang sifatnya nasional hingga internasional. “Situbondo ini sering digunakan untuk Latgab internasional dan lomba selam level nasional, sehingga alat ini wajib ada di Kabupaten Situbondo. Ini juga berfungsi untuk pengamanan kegiatan selam dan latihan militer,” tambah dr Roekmy.
dr. Roekmy menyampaikan, manfaat dari layanan TOHB adalah untuk terapi komplikasi penyelaman dan untuk terapi berbagai macam penyakit. “Kemudian untuk terapi kebugaran menolak tua,” bebernya.
Guna mendukung layanan TOHB, sambung dr. Roekmy, RSAR Situbondo menyiapkan dua dokter spesialis dari penyakit dalam dan saraf, dua orang dokter umum, empat perawat serta tiga operator. “Alat ini sudah kami uji coba selama menunggu proses perizinan dan alhamdulillah testimoni dari masyarakat sangat luar biasa,” tegasnya
Disisi lain, Bupati Situbondo, Karna Suswandi memimpin prosesi peresmian tiga fasilitas pelayanan kesehatan baru RSUD dr. Abdoer Rahem (RSAR) Situbondo, Rabu, (10/7). Tiga layanan tersebut yakni Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB), Pelayanan High Care Unit (HCU) Perinatologi dan CT Scan.
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Bung Karna menegaskan, dengan adanya tiga fasilitas pelayanan kesehatan baru ini diharapkan RSAR Situbondo bisa naik kelas menjadi rumah sakit kelas B.
“Belum tentu loh rumah sakit kelas B punya layanan hiperbarik. Oleh karena itu, saya minta kepada pihak manajemen RSUD dr. Abdoer Rahem untuk segera menyiapkan berbagai berkas yang masih kurang sebagai syarat untuk naik kelas menjadi rumah sakit tipe B,” ujarnya.
Lebih jauh, Bung Karna optimistis, RSAR Situbondo akan menjadi rumah sakit rujukan masyarakat Situbondo dan sekitarnya. “Masyarakat kita akan bangga dengan RSUD dr. Abdoer Rahem ini apabila rumah sakit kebanggaan masyarakat Situbondo ini memiliki layanan kesehatan yang lengkap dan pelayanan yang bagus,” tuturnya.[awi.ca]