Pemprov, Bhirawa
BPBD Jatim menggelar kegiatan bertajuk Training of Facilitator (ToF) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Tahun 2025. Kegiatan yang digelar selama 4 hari, mulai Rabu (9/7) hingga Sabtu (12/7) di Excotel Hotel, Surabaya ini diikuti guru sekolah, mulai KB-TK, SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/MA.
ToF SPAB ini dibuka langsung oleh Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, didampingi Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy. Hadir pula dalam acara ini, Tenaga Ahli Seknas SPAB Kemendikdasmen RI, Jamjam Muzakki; Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jatim, Sukari, perwakilan Kemenag Jatim dan Dinas Pendidikan Jatim.
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto menjelaskan, berdasar data Seknas SPAB, jumlah satuan pendidikan di Jatim mulai jenjang PAUD hingga SMA saat ini mencapai sebanyak 68.326 unit. Sedang jumlah sekolah yang berada di daerah rawan bencana dengan kategori sedang hingga tinggi mencapai 32.832 unit.
Banyaknya jumlah sekolah rawan bencana ini, lanjut Kalaksa, sangat sesuai dengan pelaksanaan ToF SPAB. Kegiatan ini menjadi penting, guna memastikan keamanan dan keselamatan seluruh satuan pendidikan yang ada di Jatim.
“Kita berharap, para guru, Kepala Sekolah dan tenaga pendidikan yang turut dalam acara ini bisa menjadi penggerak utama dalam upaya menciptakan budaya aman bencana di sekolah masing-masing,” harapnya.
ToF SPAB yang digelar BPBD Jatim ini, mendapat apresiasi dari Seknas SPAB, Jamjam Muzakki. Dirinya menilai langkah kolaborasi yang dilakukan BPBD Jatim dengan IGI Jatim, Kemenag Jatim dan Dinas Pendidikan Jatim dalam menggelar ToF SPAB bagi guru se-Jatim ini sangatlah tepat.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan praktik baik yang dilakukan Provinsi Jawa Timur dalam rangka percepatan proses ketangguhan di lingkungan warga sekolah.
“Guru maupun Kepala Sekolah yang hadir dalam ToF SPAB ini, bakal bisa menggelar kegiatan SPAB di masing-masing sekolah,” ucapnya.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari anggota Komisi E DPRD Jatim, Rasiyo yang hadir sebagai pemateri pada Kamis (10/7). Baginya, penguatan kapasitas kebencanaan bagi guru dan sekolah-sekolah di Jatim ini merupakan program baru yang sangat penting.
Pihaknya berharap materi SPAB ini bisa menjadi bagian dari materi dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang diadakan di setiap sekolah.
“Teknisnya, mungkin BPBD bisa mengirimkan surat kepada Kepala Dinas Pendidikan Jatim. Sehingga SPAB bisa menjadi materi dalam MPLS di setiap sekolah,” pungkasnya. [bed.gat]


