33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Tiga Inovasi Pemkab Lamongan Masuk Finalis Kovablik Jawa Timur 2025

Pemkab Lamongan, Bhirawa
Tiga inovasi milik Pemerintah Kabupaten Lamongan masuk finalis Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.

Ketiga inovasi tersebut diantaranya adalah Posyandu Kucing milik Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, Megilan Entrepreneur (Megpreneur) yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan, dan Disabilitas Mandiri Terlindungi (Tas Mantri) oleh Puskesmas Turi Lamongan.

Seluruh inovasi tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan daya saing bisnis lokal agar siap bersaing di pasar yang lebih luas, memberikan dan mendekatkan layanan kesehatan hewan secara gratis dan rutin, terutama untuk kucing, guna mencegah penyakit zoonosis (penyakit yang menular dari hewan ke manusia) dan meningkatkan kesejahteraan hewan peliharaan, dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas melalui pemberdayaan keluarga sebagai caregiver untuk perawatan di rumah.

Selain mendekatkan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui gagasan kreatif dan terukur, tiga inovasi tersebut selaras dengan RPJMD Kabupaten Lamongan, lima belas program prioritas, Renstra, RIPJ-PID, dan RKPD.

“Seluruh inovasi di Kabupaten Lamongan didukung oleh Peraturan Daerah dan tentu selaras dengan RPJMD Kabupaten Lamongan, lima belas program prioritas, Renstra, RIPJ-PID, dan RKPD. Tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, hingga memberikan tambahan nilai ekonomis untuk masyarakat,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat memaparkan inovasi Posyandu Kucing, Kamis (27/11) di Ruang Command Center Pemkab Lt.3 secara daring.

Berita Terkait :  Wabup Tulungagung Apresiasi 'Koperasi Hidup Pemkab' Kembangkan Usaha Kos-kosan

Pada inovasi Posyandu Kucing memberikan dampak akan meningkatkan pengetahuan masyarakat akan penyakit zoonosis hingga kebutuhan kesehatan hewan.

Hingga saat ini sudah ada 1 UPT Puskeswan dan 9 Puskeswan yang tebtu dilengkapi dengan dokter hewan dan paramedik veteriner. Tercatat sudah ada 937 hewan yang mendapatkan layanan ini, mulai dari meriang vaksin rabies, pelayanan kesehatan hewan, obat cacing, sterilisasi, hingga nilai ekonomis.

“Pada inovasi Posyandu Kucing tidak hanya berlaku untuk hewan peliharaan, tetapi juga hewan liar yang kita laksanakan di tempat umum bahkan perumahan warga. Dengan meningkat gaya hidup cinta akan hewan peliharaan maka akan meningkatkan juga UMKM di bidang pet care, bisa juga setelah ini kita arahkan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDMP) agar bergerak di bidang pet care,” jelas Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

Dampak inovasi Megpreneur bisa dilihat dari rata-rata kenaikan omzet pasca mengikuti inkubasi. Tercatat mengalami kenaikan, pada tahun 2022 menempati angka Rp3,5 juta, tahun 2023 menempati angka Rp4,5 juta, dan tahun 2024 menempati angka Rp5,8 juta.

Melaksanakan inkubasi bersama 155 tim, Megpreneur mengklasifikasikan kategori usaha di bidang agribisnis, food, fashion, industri kreatif, pariwisata, hingga layanan jasa.

Lalu pada inovasi Tas Mantri melakukan layanan HCS (Home Care Service) sebanyak dua kali dalam satu minggu, pelatihan caregiver sebanyak dua kali dalam satu tahun, bantuan alat penunjang kesehatan berupa tensi meter, alat bantu mobilisasi, alat laboratorium sederhana sebanyak 15 orang per tahun, dan masih banyak lagi. [yit.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru