26 C
Sidoarjo
Sunday, February 2, 2025
spot_img

Terus Dihantam Bencana, Bupati Malang Keluarkan SK Tanggap Darurat Bencana

Kab Malang, Bhirawa.
Setelah kabupaten malang dihantam beberapa kejadian bencana alam akibat cuaca ekstrem, Bupati Malang HM Sanusi akhirnya mengeluarkan surat Keputusan (SK) tentang tanggap darurat.

Surat Keputusan (SK) Nomor 100.3.3.2/1593/35.07.013/2024 menyebutkan Kabupaten Malang berstatus tanggap darurat bencana Hidrometeorologi.

Menurut HM Sanusi, dalam waktu sebulan terakhir ini, di wilayah Kabupaten Malang hampir sertiap hari dilandah bencana, hujan, tanah longsor, dan angin kencang, yang menyebabkan pohon tumbang dan merobohkan beberapa baliho.

“Kami juga sudah melakukan pemetaan sepanjang jalan raya dari Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon, yang konstruksi tanahnya berpasir, terutama dibibir Sungai. Sehingga hal itu rawan terjadi tanah longsor,” jelasnya.

Ditambahkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Ichwanul Muslimin Ichwanul, Minggu (2/2), kepada wartawan, wilayah Kabupaten Malang kini berstatus tanggap darurat bencana, dan hal itu sudah diterbitkan SK Bupati Malang terkait status tanggap darurat bencana Hidrometeorologi. Dengan SK tersebut, maka pihaknya mengirimkan Surat Edaran (SE) ke seluruh Camat hingga desa yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang.

Dari sekian bencana alam sepanjang musim penghujan ini, lanjut Ichwanul, maka tidak hanya terjadi tanah longsor saja, namun juga terjadi pohon tumbang di sejumlah wilayah di Kabupaten Malang. Untuk mengantisipasinya maka pihaknya sudah melakukan perempesan pohon.

Sementara itu, posko tanggap darurat bencana dan segala macam perlatannya telah disiapkan, termasuk alat berat excavator.

Berita Terkait :  Pilkada, KPU Jatim Luncurkan Data Center Canggih

“Personel BPBD Kabupaten Malang selalu siap siaga, termasuk peralatannya sudah siap. Sehingga pada saat kejadian pihaknya bisa langsung menggeser alat-alat, agar cepat untuk menangani jika terjadi tanah longsor dan pohon tumbang,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo Taufiq Hermawan mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur (Jatim) pada periode 27 Januari hingga 5 Februari 2025.

Kondisi ini berisiko menimbulkan bencana Hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es. Sebab, pada bulan ini memasuki puncak musim penghujan. Dan beberapa faktor meteorologi turut memperkuat potensi cuaca ekstrem dalam periode tersebut.

Menurutnya, wilayah Jatim ini berada dalam fase puncak musim penghujan. Selain itu, terdapat beberapa faktor atmosfer yang mendukung peningkatan curah hujan, seperti aktifnya Monsun Asia, suhu muka laut yang lebih hangat di sekitar perairan Jatim, serta gelombang atmosfer, seperti Rossby dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang melintasi wilayah ini.

Dan BMKG sendiri telah mencatat bahwa setidaknya terdapat 38 daerah di Jatim berisiko terdampak cuaca ekstrem, di antaranya Malang Raya. “Dampak cuaca ekstrem pada daerah yang memiliki topografi curam dan rentan terhadap tanah longsor,” paparnya. [cyn.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru