Surabaya, Bhirawa.
Adik Dwi Putranto (ADP) kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur periode 2025-2030, dalam Musyawarah Provinsi (Muprov) ke VIII Kadin Jatim yang digelar di Shangri-La Hotel Surabaya, Senin (10/2). Muprov ke-VIII Kadin Jatim diikuti 134 peserta yang terdiri dari perwakilan Kadin Kabupaten dan 20 Asosiasi yang menjadi Anggota Luar Biasa Kadin Jatim.
Hadir dalam kesempatan ini, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, Anggota DPD RI, LaNyalla Mahmud Mattalitti dan sejumlah undangan lainnya.
Adik mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota Kadin Jatim karena telah memberi kepercayaan kepadanya untuk kembali memimpin Kadin Jatim lima tahun kedepan. ”Ini adalah amanah dan akan kami jalankan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Adik menambahkan, Kadin akan senantiasa menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan ekonomi dalam negeri. Untuk itu, ada dua hal yang akan menjadi fokus Kadin Jatim kedepan, pertama peningkatan produktifitas di seluruh bidang ekonomi dan kedua ketersediaan lapangan pekerjaan.
”Hanya dua poin tetapi ini semua adalah inti, Kelihatannya sederhana tetapi sangat berat. Ini adalah tantangannya di semua sektor, apalagi kondisi sekarang belum begitu stabil,” terangnya.
Sementara itu, peningkatan produktifitas, menurutnya, diwujudkan melalui peningkatan kompetensi, termasuk di sektor ketahanan pangan yang juga menjadi fokus utama Pemerintah Prabowo – Gibran.
”Kalau kita berbicara tentang ketahanan pangan misalnya, maka bagaimana penyuluh-penyuluh itu bisa memberikan pemahaman kepada para petani tentang cara tanam yang baik, bagaimana memberi pupuk, bagaimana merawat. Hal ini membutuhkan tenaga penyuluh yang memiliki kompetensi yang baru dan yang memang berkompeten di bidangnya,” jelasnya.
Untuk tenaga kerja, juga perlu ditingkatkan skill kompetensinya karena yang ditanyakan investor, baik dalam negeri ataupun luar negeri adalah ketersediaan tenaga kerja yang kompeten.
”Maka Kadin dalam 5 tahun kedepan akan tetap melakukan pendampingan sumber daya manusia. Ini akan menjadi program utama Kadin Jawa Timur selama 5 tahun mendatang,” ujarnya.
Menurutnya, sejak 10 tahun yang lalu, Kadin sebenarnya telah memiliki komitmen kuat untuk melakukan peningkatan SDM atau tenaga kerja. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas industri .
”Kadin menyiapkan itu baik dari segi tenaga kerjanya maupun calon tenaga kerja, lulusan yang belum memperoleh pekerjaan baik berupa upskilling maupun reskilling. Itu yang jadi sasaran Kadin,” kata Adik.
Adapun terkait peningkatan ketersediaan lapangan pekerjaan, ia mengatakan, Kadin akan terus bersinergi dengan pemerintah untuk menarik investor agar mau menanamkan investasinya di Jatim. Apalagi kini banyak kawasan industri yang bisa menjadi alternatif bagi mereka untuk mengembangkan usahanya di Jatim.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan bahwa Jawa Timur menjadi barometer perekonomian Indonesia. Pada tahun 2024, provinsi ini diproyeksikan tumbuh hingga 5,2%, dengan triwulan keempat diperkirakan lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya.
”Namun, optimisme tetap harus tinggi, Jawa Timur akan terus menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jawa Timur penuh dengan keberkahan. Pertumbuhan ekonominya mencapai 4,93%, tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan nasional, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp3.150 triliun. Ini angka yang luar biasa besar,” tuturnya. [riq.fen]


