24 C
Sidoarjo
Monday, January 6, 2025
spot_img

Terjadi Peningkatan Kasus, Belum Masuk KLB


Kota Madiun, Bhirawa
Meskipun sempat terjadi lonjakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di beberapa wilayah di Madiun Raya, Namun Kota Madiun tidak termasuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait penyakit tersebut. Berdasarkan informasi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, saat ini jumlah kasus PMK di kota ini terbilang masih terbatas.

Sub Koordinator Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Madiun, Drh. Margaretha Dian Wartiningdyah, menyampaikan bahwa meskipun ada beberapa kasus, namun kondisinya masih terkendali.

“Hingga kini, kami masih menangani satu ekor sapi yang sakit di Kelurahan Demangan. Sapi tersebut masih dalam perawatan dan terus diobati,” ujarnya.

Pada bulan Desember 2024, tercatat ada tiga kasus PMK di Kota Madiun. Rinciannya satu ekor sapi sembuh, satu ekor sapi masih dalam tahap pengobatan dan keduanya berada di Kelurahan Demangan dan satu ekor kambing di Kelurahan Banjarejo disembelih.

Terkait dengan upaya pencegahan, vaksinasi PMK terakhir dilaksanakan pada bulan November 2024. Namun, pemberian vaksinasi dosis lanjutan bakal terus dilakukan sesuai jadwal.

“Vaksin kedua dilakukan satu bulan setelah vaksin pertama, namun bergantung pada ketersediaan vaksin dari pemerintah,” ungkapnya.

Untuk mendukung pencegahan, DKPP Kota Madiun juga aktif melakukan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) melalui grup-grup WhatsApp (WAG) yang terdiri dari para peternak.

Berita Terkait :  Pemkot Surabaya Bersama UPN Jatim Beri Pendampingan Sertifikasi Halal dan Hak Merek

Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi terkini kepada peternak mengenai langkah-langkah yang perlu diambil dalam menghindari penyebaran PMK. Walaupun jumlah kasus PMK di Kota Madiun relatif kecil, pemerintah setempat terus bekerja keras untuk mengawasi dan mengendalikan penyakit ini agar tidak menyebar lebih luas

Secara terpisah, Kepala DKPP Kota Madiun, Totok Sugiarto mengimbau peternak untuk tidak ke pasar hewan terlebih dahulu. Pasalnya, proses penyebaran bisa saja terjadi di pasar hewan.

“Untuk vaksinasi masih menunggu dropping dari Pemerintah Pusat. Untuk kasus di Kota Madiun tidak begitu parah karena mayoritas sapi sudah dilakukan vaksinasi sebelumnya” tuturnya.

Lebih lanjut, DKPP akan terus melakukan pemantauan terhadap populasi ternak di Kota Madiun yang tercatat 120 ekor sapi dan 1.400 ekor kambing. Jika menemukan gejala PMK, peternak dapat segera melaporkan kepada DKPP. “Kami akan menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan pemantauan dan kontrol secara maksimal” pungkasnya. [dar.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img