28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Telkom University Surabaya Gelar Konferensi Internasional ICARES 2025


Surabaya, Bhirawa
Konferensi internasional bergengsi 2025 IEEE International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology (ICARES 2025) di Telkom University Surabaya.

ICARES 2025 bertajuk “Advancing Aerospace and Remote Sensing Technologies for Sustainable Future” dimana menghadirkan para peneliti, akademisi, dan praktisi industri dari berbagai negara bertujuan berbagi hasil riset terkini pada bidang teknologi dirgantara, sistem sensor, komunikasi satelit, UAV, hingga kecerdasan buatan yang diterapkan dalam sektor geoscience dan kedirgantaraan modern. Kamis, (23/10)

Direktur Telkom University Kampus Surabaya, Dr. Mohammad Yanuar Hariyawan, S.T., M.T., mengatakan ICARES 2025 jadi wadah penting kolaborasi lintas disiplin untuk mendorong inovasi di bidang dirgantara dan penginderaan jauh.

“Berharap konferensi dapat memperkuat sinergi antara akademisi dan industri demi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Konferensi internasional menghadirkan empat pembicara utama yang memberikan pandangan strategis terhadap masa depan teknologi dirgantara, seperti Prof. Dr. Aloysius Adya Pramudita S.T., S.M.T. selaku profesor ilmu radar dan aplikasi elektromagnetik Telkom University. Dr. Agustan, ST., MSc selaku ketua Indonesian Society for remote sensing (ISRS/MAPIN). Prof. Dr. Erna Sri Adiningsih selaku Executive Director dari Indonesia Space Agency (INASA), BRIN. dan Prof. Caner Ozdemir selaku dekan peneliti dari departement teknik elektrikal dan elektronik Universitas Mersin, Turki.

Executive Director dari Indonesia Space Agency (INASA), Prof. Dr. Erna Sri Adiningsih, mengukapkan bahwa Indonesia memiliki karakteristik geografis yang unik yakni ketergantungan yang tinggi pada teknologi antariksa untuk telekomunikasi, navigasi, dan observasi Bumi.

Berita Terkait :  Maksimalkan Potensi Pemuda Bupati Ikfina Gencar Keliling Kecamatan 'Ngopi' Bareng Kartar Desa se-Kabupaten Mojokerto

“Kegiatan riset dan inovasi di bidang sains, teknologi, dan aplikasi antariksa sangat penting sebagai dasar untuk menetapkan standar dan menghasilkan produk bernilai tambah sebelum dimanfaatkan oleh pengguna akhir kementerian, pemerintah daerah, masyarakat,” tutur Prof. Erna.

Sementara itu, profesor ilmu radar dan aplikasi elektromagnetik Telkom University, Prof. Dr. Aloysius Adya Pramudita S.T., S.M.T. menyampaikan permasalahan vegetasi khususnya mengukur kadar air tanah dimana cocok dengan sistem berbasis topologi SFCW.

“Mengakomodasi permasalahan vegetasi khususnya mengukur kadar air tanah, seperti contoh vegetasi teh, maka radar-drone UWB cocok digunakan dengan sistem berbasis topologi SFCW dirancang dengan rentang frekuensi 500 MHz-3 GHz, Gelombang radar mampu menembus lapisan vegetasi teh. Dengan drone ini diperoleh akurasi 96 persen,” ucapnya.

ICARES 2025 membuka tiga jalur utama penelitian, yaitu Aerospace & Electronic Systems (AES), Geoscience & Remote Sensing (GRS), dan Data Science & Artificial Intelligence for Aerospace and Remote Sensing.

Makalah yang diterima akan dipresentasikan untuk publikasi di IEEE Xplore serta berpotensi terindeks Scopus, EI Compendex, serta ISI Conference Proceedings Citation Index. lebih dari 120 peserta dari berbagai institusi di Asia, Eropa, dan Timur Tengah, konferensi ini menjadi ajang pertukaran ide lintas negara untuk memperkuat ekosistem riset global pada bidang kedirgantaraan. [ren.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru