Bondowoso, Bhirawa.
Untuk meningkatkan pengetahuan bagaimana cara mengkaji kebutuhan pasca bencana dalam rangka kegiatan penguatan kelembagaan Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso.
Selain itu, juga sebagai kewajiban menjalankan amanat Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 6 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana.
BPBD Kabupaten Bondowoso, Jatim menggelar kegiatan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) tahun 2024 sejak 28 Oktober hingga 10 November 2024 mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo melalui Kabid Logistik, Rehabilitasi, dan Rekronstruksi BPBD setempat, Tugas Riski Bahana, mengatakan, kegiatan Jitupasna sangat penting untuk dilakukan oleh pihaknya.
Mengingat, pada akhir-akhir ini Kabupaten Bondowoso banyak dilanda bencana khususnya angin kencang yang menumbangkan banyak pohon. Baik di pinggir jalan raya maupun di tengah-tengah permukiman warga.
Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan Jitupasna sangat penting untuk meningkatkan pemahaman serta kemampuan dalam melakukan kajian cepat dan komprehensif terhadap kebutuhan masyarakat pasca bencana. “Kita harus selalu dalam keadaan siap siaga, mengingat kita adalah bagian dari garda terdepan untuk keselamatan masyarakat,” ungkapnya, Rabu 30/10).
Pria yang akrab di sapa Tugas itu mengatakan, kegiatan Jitupasna BPBD Kabupaten Bondowoso bakal berlangsung di sepuluh lokasi. Adapun kegiatan pertama telah dimulai oleh pihaknya yakni dari Desa Kapuran, Kecamatan Wonosari.
Dijelaskannya bahwa sumber dana kegiatan Jitupasna berasal dari earmark pendidikan yang masuk dalam APBD perubahan 2024. Selain itu, dalam kegiatan Jitupasna juga ada bantuan satu unit tandon berkapasitas 1200 liter kepada masyarakat. “Untuk pematerinya ada dari anggota DPRD, BSBK, dan DPMD,”tandasnya. [san.wwn]
